Fadli Zon: Orang Partai Ketemu Bareng, Masa Namanya Umrah Politik

Fadli Zon yakin kehadiran para tokoh ke Mekah memang untuk menunaikan ibadah umrah.

oleh Yunizafira Putri Arifin Widjaja diperbarui 04 Jun 2018, 15:46 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Fadli Zon prihatin dengan aksi cor kaki jilid kedua yang dilakukan oleh sejumlah petani dari Pegunungan Kendeng.

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon, mengomentari sebutan umrah politik untuk pertemuan Ketua umumnya Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dan pimpinan FPI Rizieq Shihab di Mekah. Fadli yakin niat mereka memang untuk beribadah.

"Kalau orang-orang partai ketemu bareng itu masa namanya umrah politik," ujar Fadli Zon di Gedung DPR RI, Jakarta Selatan, Senin (4/6/2018).

Dia menyatakan setiap orang bebas untuk memberikan penilaian. Namun begitu, kehadiran para tokoh ke Mekah memang untuk menunaikan ibadah umrah.

"Ya orang boleh saja menilai macem-macem, tapi yang jelas, niat mereka memang ibadah dan doa bersama," sambung dia.

Menurut Fadli, merupakan suatu yang wajar jika pun muncul pembicaraan-pembicaraan politik di tengah ibadah umrah mereka. Justru dia menilai tidak wajar, kalau pembicaraan politik tersebut tidak muncul.

"Saya kalau gitu, ya pasti kita berbicara (politik) dong. Bicara politik adalah bicara tentang masa depan, ke depannya bagaimana, apa yang terbaik masukan-masukannya," ucap Fadli Zon.

 


Umrah Politik

Saat ini isu seputar sistem pemilu masih menjadi perdebatan hangat di Pansus Pemilu DPR RI

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengomentari pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan Pimpinan FPI Rizieq Shihab di Mekah. Dia menilai tak ada istilah umrah politik.

Karena, kata dia, umrah merupakan perjalanan suci setiap umat Islam yang didasari keimanan dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.

"Umrah itu yang ada berdoa bersujud di Rumah Allah SWT. Kami itu mengkritik umrah yang melakukan penipuan kepada masyarakat," kata Hasto Kristiyanto di Kota Bandung, Minggu (3/6/2018) seperti dilansir Antara.

Ia juga menilai wajar jika Prabowo Subianto dan Amien Rais saat melakukan umrah di Tanah Suci bertemu Habib Rizieq.

"Pertemuan itu kan pertemuan silaturahim ya, itu setiap orang berhak. Justru kalau setiap umrah dimaknai secara politik, itu malah ada pergeseran. Jadi tidak menghayati makna umrah yang sesungguhan," kata dia.

Selain itu, lanjut Hasto, pihaknya juga menilai wajar terbentuknya Koalisi Keumatan yang diusulkan oleh petinggi FPI Rizieq Shihab kepada Partai Gerindra, PAN dan PKS.

"Ya itu wajar, namanya berkoalisi, berserikat, bekerja sama, berkumpul itu kan dijamin oleh undang-undang atau konstitusi. Kami malah mengharapkan mulai 4 Agustus sudah pada tahapan pendaftaran capres, yang mendukung Pak Jokowi sudah 'confirm'. Kami juga berharap mereka yang mencalonkan pasangan calon lainnya bisa segera menyampaikan gagasannya," kata dia.

Saksikan video pilihan di bawah ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya