Rizieq Shihab Disebut Berpotensi Jadi Cawapres Prabowo, Ini Kata Fadli Zon

Pemimpin FPI Rizieq Shihab bertemu Prabowo Subianto dan Amien Rais di Mekah, Arab Saudi, baru-baru ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2018, 18:41 WIB
Amien Rais dan Prabowo bertemu Rizieq Shihab di Mekah. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto bertemu pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, di Mekah saat melaksanakan umrah beberapa hari lalu.

Dalam pertemuan itu, hadir juga pendiri Partai Amanat Nasional (PAN), Amien Rais. Dalam foto yang beredar, tiga tokoh ini terlihat salat berjemaah yang diimami Rizieq Shihab.

Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mengatakan, pertemuan ketiga tokoh itu dipastikan membahas soal politik. Ia juga mengatakan setuju dengan usulan koalisi keumatan dari Rizieq Shihab dalam menghadapi Pilpres 2019 mendatang.

Mengenai potensi Rizieq menjadi cawapres Prabowo, Fadli mengatakan, pemimpin FPI itu tak berambisi menduduki jabatan publik. Ia juga memuji Rizieq adalah sosok yang sangat rendah hati.

"Saya yakin Habib Rizieq itu seorang yang tawadhu ya, yang rendah hati dan beliau lebih berperan membina umat. Jadi yang saya tahu dari Habib Rizieq Shihab, komunikasi, tidak ada ambisi-ambisi untuk jabatan publik seperti itu," jelasnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Selatan, Senin (4/6/2018).

 


Koalisi Keumatan

Amien Rais dan Prabowo bertemu Rizieq Shihab di Mekah. (Merdeka.com)

Ia juga mengatakan, Rizieq adalah tokoh dengan rekam jejak yang baik dan memiliki pendirian yang kokoh.

"Orang boleh suka boleh tidak suka, tapi Habib Rizieq adalah ulama berpengaruh dan cukup kokoh pendiriannya," ujarnya.

Gagasan koalisi keumatan yang diusulkan Rizieq, menurut Fadli Zon, cukup bagus, apalagi disandingkan dengan koalisi kerakyatan. Usulan ini menurutnya bukan hal baru karena gagasan serupa juga diterapkan saat Pilkada DKI Jakarta beberapa waktu lalu.

"Jadi memang ada persamaan aspirasi pada waktu Pilkada DKI dan juga beberapa Pilkada yang lain di tanah Jawa; Jawa Barat, Jawa Tengah terutama, dan juga Sumatera Utara. Jadi ini bagian yang menurut saya sudah prosesnya itu bukan baru, tapi sudah lama," jelasnya.

reporter: Hari Ariyanti

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya