BI: Inflasi Mei 0,21 Persen Bukti Dampak Pelemahan Rupiah Kecil

Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi Mei 2018 sebesar 0,21 persen termask rendah.

oleh Liputan6.com diperbarui 04 Jun 2018, 19:40 WIB
Perry Warjiyo diambil sumpah jabatan saat dilantik sebagai Gubernur BI di Gedung Mahkamah Agung, Jakarta, Kamis (24/5). Perry resmi menjabat sebagai Gubernur BI menggantikan Agus Martowardojo yang habis masa jabatannya. (Merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) menyatakan inflasi Mei 2018 sebesar 0,21 persen termask rendah. Ini menunjukkan pengaruh pelemahan nilai tukar rupiah berdampak kecil terhadap inflasi.

"Ini sebagai bukti dampak pelemahan (rupiah) tidak besar hanya kecil (terhadap inflasi) sehingga itu memberikan bukti pada sejumlah analis yang mengatakan nilai tukar rupiah melemah, inflasinya melambung dan segala macam. Ini bukti nyata," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo, di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin (4/6/2018).

Perry juga mengapresiasi kinerja Pemerintah dan BI baik di pusat dan daerah yang terus berupaya memastikan serta menjaga stok dan harga komoditas di pasaran tetap terjaga.

"Ini memang terendah dibandingkan bulan-bulan ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya," ujar dia.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan, tingkat inflasi pada Mei 2018 sebesar 0,21 persen. Untuk inflasi tahun kalender sebesar 1,3 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,23 persen.

 

Reporter: Wilfridus Setu Embu

Sumber: Merdeka.com


Sri Mulyani Gembira Inflasi Mei 0,21 Persen

Menkeu Sri Mulyani dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo melakukan rapat kerja dengan Banggar DPR di Gedung Nusantara II DPR, Kamis (31/5). Rapat membahas kerangka ekonom makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan tingkat inflasi pada Mei 2018 sebesar 0,21 persen. Untuk inflasi tahun kalender sebesar 1,3 persen. Sedangkan inflasi tahun ke tahun (year on year) sebesar 3,23 persen.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani menanggapi positif nilai inflasi yang baru dirilis BPS tersebut. "Inflasi 0,21 persen kita gembira menjelang ramadhan dekat lebaran, kalau tahun lalu jelang ramadhan bisa sampai 0,5 persen," ujar dia di Kementerian Keuangan, Jakarta, Senin 4 Juni 2018.

Selain itu, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini menyampaikan, kinerja inflasi diharapkan tetap terjaga agar terus sesuai dengan asumsi pemerintah dalam APBN.

"Kita terus jaga prestasi atau kondisi ini sehingga akan sesuai dengan asumsi dalam APBN di 3,5 plus minus 1 persen," kata dia. 

Dia mengatakan, pemerintah akan terus berupaya menjaga agar daya beli masyarakat tetap terjaga juga menjaga kondisi perekonomian yang stabil di tengah ketidakpastian dalam ekonomi global. "Stabilitas penting saat ekonomi dunia semakin menghadapi ketidakpastian," ujar dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya