Liputan6.com, Jakarta - Bursa Asia bergerak bervariasi pada pembukaan perdagangan Selasa pekan ini. Sebagian besar bergerak tertekan namun indeks acuan Jepang mampu menguat pada pagi ini.
Mengutip CNBC, Selasa (5/6/2018), indeks Nikkei Jepang naik 0,54 persen dan Topix melonjak 0,4 persen. Saham-saham teknologi mampu menjadi pendorong penguatan bursa saham di Jepang. Namun kebalikannya, saham-saham di sektor pertambangan mengalami tekanan.
Baca Juga
Advertisement
Di Korea Selatan, indeks acuan Kospi bergerak di dua zona dan akhirnya harus mengalami tekanan. Saham-saham di sektor otomotif dan perbankan tertekan. Begitu juga dengan sektor elektronik yang tergelincir 0,39 persen.
Sedangkan untuk bursa saham di Australia juga mengalami tekanan. Indeks S&P/ASX 200 mengalami tekanan karena dorongan dari indeks energi. Subindeks energi mengalami tekanan 1,2 persen karena kejatuhan harga minyak semalam.
Indeks acuan MSCI Asia Pasifik kecuali Jepang bergerak mendatar.
Wall Street
Di AS, indeks Dow Jones Industrial Average naik 178,48 poin, atau 0,72 persen, menjadi 24.813,69. Sementara indeks S & P 500 naik 12,25 poin, atau 0,45 persen, menjadi 2,746.87.
Adapun Nasdaq Composite bertambah 52,13 poin, atau 0,69 persen, mencapai 7,606.46, yang merupakan rekor penutupan tertinggi.
Sektor teknologi pada indeks S & P 500 mernjadi pendorong kenaikan terbesar mencapai 0,8 persen.
Data pekerjaan AS yang lebih baik dari perkiraan pada bulan Mei, juga masih merupakan kunci bagi optimisme investor karena para pedagang mengalihkan fokus mereka dari ketakutan terhadap perang perdagangan AS dan China baru-baru ini.
"Ada momentum dari laporan pekerjaan hari Jumat yang tumpah ke perdagangan Senin dan membantu mendorong saham lebih tinggi," kata Kristina Hooper, Kepala Strategi Pasar Global di Invesco di New York.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement