Liputan6.com, Roma - Seorang pemuda diamankan polisi karena berswafoto di sebuah lokasi kecelakaan di Italia Utara. Pria itu ditangkap setelah seorang jurnalis mengabadikan dirinya yang sedang berswafoto saat seorang wanita dihantam kereta api, sementara petugas medis tengah berusaha menolong wanita tersebut.
Kesal lantaran tidak mendapatkan gambar bagus dan dianggap merusak momen, jurnalis itu melaporkan si pemuda ke polisi. Setelah ditangkap, petugas pun menyuruh pria ini untuk menghapus foto-foto yang diambilnya.
Advertisement
Dikutip dari BBC, Selasa (5/6/2018), kecelakaan tersebut terjadi pada 26 Mei 2018. Seorang wanita berkebangsaan Kanada tertabrak kereta api di Stasiun Piacenza, Emilia-Romagna, Italia Utara. Dia menderita luka serius di kaki dan harus menjalani amputasi.
Saat tim medis datang untuk menolongnya, seorang pemuda mendekati mereka. Bukannya membantu, ia palah asyik mengambil beberapa gambar diri dengan latar belakang korban dan petugas medis.
Setelah dilakukan investigasi, polisi menetapkan kasus tersebut bukanlah sebuah tindak kriminal. Akan tetapi, perbuatan pemuda yang tak disebutkan namanya itu telah muncul di halaman depan beberapa surat kabar di Italia dan memantik amarah warganet di media sosial.
Jurnalis media lokal, Giorgio Lambri, yang meliput insiden itu menulis pengalamannya di surat kabar Liberta dengan headline "Barbarisme yang tidak kamu harapkan: 'selfie' di depan sebuah tragedi."
Ia juga mengunggah ceritanya di Facebook dengan judul "Houston, kita punya masalah", karena menurutnya pemuda itu tidak punya moral.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Selfie di Lokasi Tabrakan Kereta, 6 Paramedis Diasingkan
Peristiwa serupa pernah terjadi di Mesir.
Kala itu adegan miris terjadi di lokasi kecelakaan kereta mematikan di Mesir pada tahun lalu. Saat itu, sekitar enam petugas medis terlihat berfoto selfie di sana.
Foto selfie enam petugas medis itu pun viral di dunia maya hingga membuat gerah pemerintah Mesir.
Dikutip dari Al Arabiya, Senin 14 Agustus 2017, Kementerian Kesehatan Mesir kemudian menghukum keenam petugas medis tersebut. Mereka diberikan sanksi, 'diasingkan' dengan cara dimutasi ke daerah terpencil di negara tersebut.
Direktur Layanan Darurat Kementerian Kesehatan Mesir, Ahmed al-Ansari mengatakan bahwa keenam petugas ambulans itu dipindahkan ke Siwa Oasis sebagai hukuman.
"Itu (selfie) adalah tindakan yang tak tepat," kata Ahmed.
Gambar-gambar yang beredar menunjukkan personel penyelamat di lokasi kecelakaan selfie menggunakan ponsel berlatar kereta ringsek pasca-tabrakan.
Beberapa pengguna Twitter menggambarkan tindakan tersebut, "tidak peka terhadap kecelakaan dan perilaku yang tidak bertanggung jawab."
Di Facebook, beberapa pengguna juga mengungkapkan keterkejutannya atas selfie tersebut. Mereka bertanya-tanya bagaimana bisa para pekerja itu melakukan aksinya di tengah insiden yang memilukan.
Dua kereta penumpang Mesir bertabrakan pada Jumat 11 Agustus 2017 di dekat Kota Alexandria. Menurut pernyataan dari Kementerian Kesehatan, jumlah korban tewas dilaporkan mencapai 41 orang dan mencederai 179 lainnya, sehingga insiden itu dikategorikan sebagai salah satu kecelakaan paling mematikan di kota di negara Afrika Utara.
Salah satu kereta berangkat dari Kairo, dan yang lainnya dari Port Said saat gerbong sepur menabrak akibat kesalahan sinyal dari pekerja terkait.
Advertisement