Liputan6.com, Tehran - Kepala Dewan Tertinggi Keamanan Nasional Iran, Ali Shamkhani membantah laporan berbagai media yang mengklaim bahwa negaranya dan Israel telah bernegosiasi seputar campur tangan militer mereka di Suriah.
Menanggapi kabar itu, Shamkhani menjelaskan bahwa negosiasi tersebut tak pernah terjadi.
"Laporan pembicaraan antara perwakilan dari Iran dengan Israel yang bertujuan untuk melegitimasi entitas Zionis atau melemahkan poros perlawanan Iran di Suriah, tidak pernah terjadi," kata Shamkhani seperti dikutip dari Middle East Monitor (5/6/2018).
Pekan lalu, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qassemi, juga menyatakan bantahan serupa.
Sebelumnya, surat kabar Arab Saudi Elaph melaporkan pekan lalu bahwa pejabat keamanan Iran dan Israel mengadakan pembicaraan keamanan di sebuah hotel di Amman, Yordania.
Baca Juga
Advertisement
Menurut Elaph, pembicaraan itu menghasilkan kesepakatan yang berisi; Teheran berjanji untuk tidak melibatkan Hizbullah Lebanon atau milisi Iran dalam pertempuran di Suriah Barat, khususnya di Daraa dan Quneitra, melawan oposisi Suriah.
Surat kabar itu menambahkan bahwa Israel telah setuju untuk tidak ikut campur dalam pertempuran di sana.
Di sisi lain, Duta Besar Iran untuk Yordania, Mojtaba Ferdowsi-pour, pernah berkata kepada surat kabar lokal Al-Ghad bahwa Teheran tidak akan berpartisipasi dalam pertempuran yang akan berlangsung di Daraa dan Quneitra.
Lebih lanjut, Ferdowsi-pour menjelaskan bahwa pertempuran di dua lokasi itu justru akan dilakukan oleh tentara Suriah dengan bantuan Rusia.
Saksikan juga video pilihan berikut ini:
Konflik Iran - Israel di Suriah
Iran adalah musuh bebuyutan Israel dan telah berulang kali menyerukan agar keberadaan negara Yahudi itu diakhiri.
Di lain sisi, Iran merupakan sekutu utama Suriah dan dilaporkan telah mengerahkan ratusan pasukan ke negara itu. Mereka disebut sebagai penasihat militer bagi Suriah.
Belakangan, Iran disebut-sebut semakin memperkuat kehadiran militernya di Suriah, sesuatu yang dianggap Israel sebagai ancaman langsung.
Terkait hal tersebut, Israel pun bersumpah untuk mencegah kehadiran permanen militer Iran di Suriah. Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatakan, pihaknya mungkin akan berperang lebih cepat dengan Iran untuk menghentikan serangan Teheran ke Israel.
Advertisement