Liputan6.com, Jakarta - Calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil telah kembali ke Tanah Air usai menjalankan ibadah umrah. Pria yang karib disapa Emil itu langsung melakukan serangkaian kegiatan di masa kampanye Pilkada Jabar, salah satunya menghadiri peringatan Nuzulul Quran dan Tafaruqan Santri di Pondok Pesantren Al Falah, Nagreg Kabupaten Bandung.
Di hadapan sekitar 2.000 santri, dan undangan yang menghadiri acara ini, Ridwan Kamil menceritakan tentang berbagai program syiar Islam saat memimpin Kota Bandung.
Advertisement
Beberapa di antaranya adalah program Magrib Mengaji, program mobile zakat yang mampu meningkatkan pendapatan zakat Kota Bandung dari Rp 5 miliar menjadi 30 miliar pertahun, dan pembinaan LPTQ yang membuat Kota Bandung meraih juara umum MTQ hingga enam tahun berturut-turut.
Beberapa program syiar Islam yang digagas Kang Emil, demikian peraih walikota terbaik tahun 2017 versi kemendagri ini disapa, ternyata sejalan dengan program yang juga dikembangkan di Pesantren Al Falah Nagreg.
Menurut pimpinan pondok pesantren Al Falah Nagreg, KH Cecep Abdullah, salah satu yang menjadi dasar pihaknya mengundang Ridwan Kamil ke pesantren Al Falah untuk menghadiri acara Nuzulul Quran dan Tafaquran hari ini adalah adanya kesamaan visi dan program dalam pengembangan syiar islam khususnya pembinaan Alquran.
Ditambahkan KH Cecep Abdullah, pesantren al Falah yang dipimpinnya ini, fokus pada studi Alquran dan ilmu-ilmu Alquran.
"Kami kebetulan aktivis LPTQ dan sering membantu kota Bandung dalam pembinaan LPTQ, hingga Kota Bandung menjadi juara umum MTQ enam tahun berturut-turut," ungkapnya.
Diperluas
Dalam pandangan pria kelahiran Bandung 50 tahun lalu ini, program-program syiar Islam yang digagas Kang Emil sangat baik, jika bisa diperluas di tingkat Jawa Barat.
"Harapannya, jika Kang Emil terpilih sebagai gubernur, program syiar Islam yang dijalankan di Kota Bandung bisa meluas hingga ke Jawa Barat," tegasnya.
KH Cecep juga mendukung rencana penerapan perda pesantren yang juga menjadi program pasangan RINDU. Menurutnya, selama ini, dukungan yang diberikan oleh pemerintah provinsi Jawa Barat kepada pesantren tidak merata.
"Mudah-mudahan, jika Kang Emil terpilih sebagai gubernur, maka perda pesantren dapat diwujudkan dan manfaatnya dirasakan oleh seluruh pesantren yang ada di Jawa Barat, serta menjadikan pesantren di Jawa Barat unggul," tuturnya.
KH. Cecep berharap, dukungan dari pesantren Al Falah Nagreg kepada Kang Emil agar terpilih menjadi gubernur Jawa Barat, dapat semakin meneguhkan syiar Islam dan upaya membumikan Alquran di Jawa Barat. "Insya Allah, kami akan mendukung dengan doa, agar Kang Emil terpilih (sebagai gubernur)," pungkasnya.
Didirikan oleh KH. Qori Ahmad Sahid pada tahun 1970, pesantren Al Falah sekarang ini memiliki 2.500 santri yang umumnya berasal dari kawasan Nagreg dan Cicalengka. Selain menggelar pendidikan non formal (Pesantren) Al Falah juga mengelola lembaga pendidikan formal sejak TK, SD, Tsanawiyah (SMP), Aliyah (SMA), SMK, hingga perguruan tinggi.
Reporter : Randy Ferdi Firdaus
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement