Liputan6.com, Jakarta Indonesian Asian Para Games Organizing Committe (Inapgoc) bersama bersama stakeholder Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) Kota Tangerang, menggelar 'Simulasi Arrival and Departure Internal adivisi Arrival Departure'. Kegiatan digelar untuk untuk menyambut Asian Paralympic atau Asian Para Games 2018 mendatang.
Simulasi dilakukan Terminal 2 dan Terminal 3 Bandara Soetta, Selasa (5/6/2018). Seluruh stakeholder yang berkaitan dengan penyambutan seperti PT Angkasa Pura II, Imigrasi Bandara Soetta, Polres Bandara Soetta, Otoritas Bandara Soetta, dan pihak pendukung lainnya.
Baca Juga
Advertisement
Simulasi pertama dilakukan di Terminal 2D Bandara Soetta. Tiap peserta yang ikut serta dalam simulasi dibekali secarik kertas yang berisi penilaian sarana dan prasarana yang disediakan pengelola bandara. Jika ada yang dirasa kurang, peserta simulasi akan memberi evaluasi pada keesokan harinya.
Dede Rusli selaku Assisten Manager Avsec Terminal 2 Bandara Soetta sempat menjelaskan berbagai fasilitas yang disediakan untuk atlet difabel. Seperti akses turun dari pesawat, pengelola bandara menyediakan pintu khusus kedatangan maupun keberangkatan.
"Jadi ada beberapa alternatif yang disediakan. Untuk prioritas akan disediakan pintu kedatangan bersebelahan dengan pintu kedatangan," katanya.
Kemudian bisa juga dengan lift khusus penyandang difabel atau disabilitas, lalu bisa terakses langsung dengan konter imigrasi.
Lebih Canggih
Situasi berbeda dirasakan di Terminal 3, yang dirasa lebih canggih. Seperti pantauan Liputan6.com, mulai dari proses check in, kemudian menuju garbarata pesawat ataupun sebaliknya. Begitu juga lift khusus penyandang disabilitas lebih banyak disediakan.
Misalnya saja atlet yang menggunakan pesawat. Di gate 1 sampai 3, lalu 5 dan 7, disediakan satu lift. Dan terakhir gate 8 sampai 10 tersedia lift.
Lift tersebut disediakan masing-masing satu disetiap lantainya. Lalu, bila ingin menggunakan eskafator, disediakan pula dengan struktur landai agar bisa digunakan untuk kursi roda.
Advertisement
Ruang Khusus
Begitu pula dengan toiletnya. Setiap satu unit toilet disediakan satu ruang khusus penyandang disabilitas. Dengan begitu sarana ini bisa mendukung mobilitas para atlet difabel tersebut untuk bergerak.
Inapgoc sendiri turun langsung mengetes semua sarana dan prasarana dengan kursi roda beserta orang duduk di atasnya. Sehingga bisa terukur pula kenyamanan pada saat akan mendaftarkan diri di konter Imigrasi ataupun melewati tiap pintu keluar. (Pramita Tristiawati)