Liputan6.com, Jakarta - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menghormati usulan pentolan FPI Rizieq Shihab agar Gerindra, PAN, PKS dan PBB membentuk koalisi keumatan. Namun, Sekjen PPP Arsul Sani meminta publik melihat sikap 3 partai yang akan menjadi bagian koalisi yaitu Gerindra, PAN dan PKS dalam memperjuangkan aspirasi umat di DPR.
"Contoh paling gampang itu soal pembahasan RUU Miras," kata Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/5).
Advertisement
Arsul berharap, publik tidak terbuai dengan pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan Rizieq atau nama koalisi itu. PPP mengajak publik cerdas melihat apakah 3 partai tersebut mendukung atau justru mempersulit pembahasan RUU Larangan Minuman Beralkohol.
"Coba lihat masing-masing partai beneran enggak mendukung RUU itu. Atau malah mempersulit RUU itu," terangnya.
Sementara, kata Arsul, PPP sendiri memilih memperjuangkan agenda dan program keumatan melalui koalisi partai pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.
"Nah PPP memilih untuk memperjuangkan agenda dan program keumatan melakui koalisi partai nasionalis dan Islam," klaimnya.
Umrah Bersama
Sebelumnya, Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais berkunjung ke tempat tinggal pentolan FPI Habib Rizieq Syihab di Mekkah, Arab Saudi. Pertemuan itu dilakukan di sela ibadah umrah bersama antara Prabowo dan Amien Rais.
Ketua Persaudaraan Alumni 212, Slamet Maarif mengatakan, dalam pertemuan yang hangat dan penuh keakraban itu, Rizieq meminta kepada Gerindra dan PAN segera berkoalisi jelang Pilpres 2019.
"Lebih khusus Habib Rizieq Syihab mengharap dan meminta kepada Gerindra dan PAN untuk segera merealisasikan keinginan umat untuk segera deklarasi terbuka koalisi Gerindra, PAN, PKS, PBB dalam waktu dekat, serta membuka pintu juga kepada partai lain terutama yang berbasis massa Islam," kata Slamet.
Reporter: Renald Ghifari
Saksikan video pilihan di bawah ini
Advertisement