Sembari Kampanye, Puti Guntur Soekarno Doakan Kakeknya Bareng Anak Yatim

Salah satu contohnya saat di Ngawi, Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno mendoakan kakeknya bersama anak-anak yatim piatu.

oleh Devira PrastiwiLiputan6.com diperbarui 05 Jun 2018, 21:04 WIB
Menemui sejumlah ibu hamil dan lansia, cawagub Jawa Timur, Puti Guntur Soekarno, menyosialisasikan nutrisi makmur. (Merdeka.com)

Liputan6.com, Ngawi - Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno memperingati Juni sebagai Bulan Bung Karno sembari berkeliling kampanye.

Salah satu contohnya saat di Ngawi, cucu mantan Presiden Pertama RI Soekarno ini mendoakan kakeknya bersama anak-anak yatim piatu.

"Bulan Juni ini, sambil sosialisasi ke daerah-daerah, saya mengenang dan mendoakan Eyang Karno. Bersama anak-anak yatim piatu. Juga bersama kawan-kawan se-perjuangan di daerah," ujar Puti Guntur Soekarno.

Di Ngawi, Puti didampingi Bupati Budi Kanang Sulistiyo, Senin 4 Juni 2018 kemarin. Puti dikelilingi anak-anak yatim piatu yang diundang dari beberapa panti asuhan.

"Dalam peringatan Juni Bulan Bung Karno, kami memang mendoakan Bung Karno bersama anak-anak yatim piatu," kata Ketua DPC PDIP Ngawi, Dwi Riyanto Jatmiko.

Bupati Ngawi Budi Kanang Sulistiyo mengatakan, seperti diajarkan para ulama, doa anak-anak yatim piatu sangat membantu bagi jiwa-jiwa yang sudah meninggalkan dunia ini.

"Semoga dengan doa anak-anak yatim, Bung Karno dan para peluang bangsa yang lain, mendapatkan kemuliaan yang setinggi-tingginya di Allah SWT," kata Bupati Kanang yang mendampingi Puti Guntur Soekarno.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 


Bersyukur Bisa Doakan Sang Kakek

Calon Wakil Gubernur Jawa Timur Puti Guntur Soekarno melihat Batik Gedog (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Puti Guntur Soekarno pun merasa sangat bersyukur bisa mendoakan kakeknya bersama anak-anak yatim piatu.

"Saya berharap, kita tidak melupakan sejarah bangsa. Dalam kesempatan ini, saya meminta didoakan untuk almarhum Bapak Bangsa, Proklamator Indonesia, dan penggali Pancasila, Bung Karno," ucap Puti.

Ia menjelaskan, bulan Juni disebut bulan Bung Karno karena 1 Juni 1945 di depan Sidang BPUPKI, Bung Karno berpidato untuk yang pertama kalinya tentang ideologi Indonesia setelah merdeka.

"Dengan berapi-api Bung Karno berpidato tentang falsafah ideologi negara kita yang terdiri dari lima sila yaitu Pancasila," tuturnya.

Lalu, lanjut Puti, 6 Juni 1901 dikenang sebagai hari kelahiran Bung Karno. Lahir di Surabaya, di kampung Pandean, Kelurahan Peneleh. Dan terakhir, 21 Juni 1970 Bung Karno meninggal dunia karena sakit.

"Untuk itu saya meminta adik-adik semua untuk mendoakan Bung Karno agar diberi tempat tebaik di sisi Allah SWT, sesuai amal ibadahnya dan perjuangannya untuk bangsa Indonesia," tandas Puti pada anak-anak yatim piatu yang hadir.

 

Reporter : Witanto

Sumber  : Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya