Ramai-Ramai Tebus Barang, Omzet Pegadaian Justru Turun Jelang Lebaran

Trennya pendapatan Pegadaian turun menjelang Lebaran karena masyarakat lebih banyak menebus barang ketimbang menggadaikannya.

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Jun 2018, 21:40 WIB
Direktur Utama PT Pegadaian (Persero), Sunarso (Dok Foto: Merdeka.com/Wilfridus Setu Embu)

Liputan6.com, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) mengatakan, pendapatan pegadaian jelang Lebaran menurun jika dibandingkan dengan hari normal. Sebab, masyarakat cenderung menebus barang gadaian untuk dipakai selama Lebaran.

"Kalau menjelang Lebaran itu biasanya turun, karena orang menjelang Lebaran biasanya menebus barangnya, tapi nanti Sabtu-Minggu setelah Lebaran naik lagi," ujar Direktur Utama Pegadaian Sunarso di Gedung DPR-MPR, Jakarta, Selasa (5/6/2018).

Namun demikian, Sunarso mengatakan, tren pendapatan tahun ini masih lebih tinggi jika dibandingkan tahun lalu.

"Sekarang justru trennya sama saja, sekarang tumbuhnya di atas rata-rata 7 persen," jelasnya.

Sunarso mengatakan, umumnya masyarakat menggadaikan emas. Sementara itu, penitipan kendaraan ke Pegadaian juga cenderung meningkat ketika masa Lebaran tiba. Oleh karena itu, Pegadaian menyiapkan 48 gudang terpadu khusus menampung penitipan kendaraan.

"Biasanya masih emas perhiasan, kalau kendaraan itu motif menggadaikan hanya nitip saja, karena rumahnya ditinggal mudik dan makanya kita siapkan gudang untuk menampung," jelasnya.

"Ada sekitar 48 gudang terpadu, karena motifnya bukan untuk mencari pembiayaan. Gudang terpadu itu dapat menampung barang-barang dengan ukuran besar, maupun barang berharga. Gudangnya milik Pegadaian," tambahnya.

Sunarso menambahkan, penurunan pendapatan perusahaan ketika Lebaran berkisar 5 sampai 10 persen. Namun demikian, pendapatan ini akan kembali ke Pegadaian usai masyarakat mulai menjalankan aktivitas bisnisnya.

"Biasanya enggak besar, tadi 5 persen paling, tapi nanti biasanya bisa balik lagi 10 persen. Naik juga totalnya. Karena setelah orang mudik biasanya usahanya bangkit lagi. Kan mereka rata-rata untuk modal kerja. Biasanya warteg pas Lebaran orang mudik warteg enggak laku, makanya diambil barangnya. Nanti setelah Lebaran wartegnya buka lagi, ya gadai barang lagi, sesimpel itu," tandasnya.

 

Reporter : Anggun P. Situmorang

Sumber : Merdeka.com


Kini TKI Bisa Cicil Emas di Pegadaian dari Luar Negeri

Ilustrasi emas batangan. (Sumber Twitter/@allthingsbus)

PT Pegadaian (Persero) meluncurkan Pegadaian Digital Service (PDS), aplikasi gadai barang online untuk memperbesar target pasarnya.

Salah satu target nasabah yang jadi incaran yaitu para Tenaga Kerja Indonesia (TKI), yang diberi kesempatan untuk dapat membuka tabungan emas.

Direktur Utama PT Pegadaian Sunarso menekankan, PDS bukan hanya melayani gadai, tapi juga memungkinkan nasabah bisa membuka rekening tabungan emas secara online di mana pun mereka berada.

"Sasaran kita TKI. TKI itu punya tabungan, dalam bentuk emas. Emas itu jauh dari bunga, karena benar-benar masukin duit, baik itu dalam bentuk (mata uang) Rupiah, Real, maupun Dollar," ungkapnya di Jakarta, pada 1 April 2018. 

Dia menyatakan, tabungan emas yang dimiliki TKI itu nantinya akan dikonversikan sebagai saldo dalam bentuk gram. Nilai tabungan selaras dengan naik-turunnya harga emas di pasaran.

Adapun syarat pegadaian online ini, ia melanjutkan, yaitu cukup dengan adanya barang yang nasabah miliki. Barang tersebut nantinya akan timnya ambil langsung di rumah nasabah.

"Cuma bedanya, selama ini kan orang datang ke Pegadaian. Dengan online ini, orang enggak perlu datang ke Pegadaian," ujar dia.

Sunarso mengatakan, tujuan Pegadaian merilis PDS ini yakni ingin memperluas target pasar mereka, termasuk oleh para TKI yang berada di luar negeri.

"Tujuan kami, meningkatkan customer based. Meningkatkan jumlah masyarakat yang bisa dilayani," pungkas dia.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya