Liputan6.com, New York - Desainer asal Amerika Serikat, Kate Spade ditemukan meninggal dunia di kediamannya di New York, Selasa 5 Juni 2018.
Seperti dikutip dari BBC, Rabu (6/6/2018), perempuan 55 tahun itu ditemukan dalam kondisi tak bernyawa di unit apartemennya di Park Avenue pada pukul 10.20 waktu setempat.
Advertisement
Polisi mengungkapkan, pengurus rumah tangga yang menemukan tubuhnya terkulai segera melapor ke 911. Kate Spade dinyatakan meninggal dunia pada pukul 10.26 waktu setempat.
Sejauh ini, polisi menyelidiki kematian sang desainer sebagai kasus bunuh diri.
Seperti dikutip dari New York Times, saat ditemukan, leher korban dalam kondisi terjerat syal merah yang diikat ke kenop pintu.
Sebuah catatan yang diduga wasiat dilaporkan ditemukan di lokasi kejadian. Namun, isinya belum diketahui.
Meski dugaan mengarah ke bunuh diri, namun, aparat menyebut bahwa penyelidikan yang dilakukan atas kasus tersebut masih dalam tahap awal. Hasil uji post-mortem akan memberikan petunjuk soal penyebab dan bagaimana Kate Spade meninggal dunia.
Suami korban, Andy dilaporkan ada di lokasi kejadian. Namun, polisi belum menemukan di mana keberadaan putrinya, Frances Beatrix Spade.
Kepergian Kate Spade menjadi duka banyak orang, termasuk Chelsea Clinton, putri mantan Presiden AS Bill Clinton.
"Nenek memberikan tas Kate Spade pertamaku saat aku masih jadi mahasiswa. Aku masih menyimpannya hingga saat ini," kata dua dalam akun Twitternya, @ChelseaClinton.
Nama Besar di Dunia Fashion
Kate Spade termasuk nama besar di dunia fashion. Perempuan bernama asli Katherine Brosnahan dikenal sebagai desainer pakaian, sepatu, dan perhiasan. Namun, ia paling terkenal sebagai perancang aksesori.
Kate dan Andy, yang kelak jadi suaminya, meluncurkan Kate Spade pada 1993.
Seperti dikutip dari NBC New York, perusahaannya, Kate Spade New York memiliki 140 toko ritel dan outlet di seluruh Amerika Serikat, dan lebih dari 175 lainnya di seluruh dunia.
Desain bercorak dan penuh warna menjadi penanda pada merknya, yang mudah dikenali karena menggunakan lambang sekop (spades) dalam kartu remi sebagai logonya.
Tas buatannya jadi tentengan para perempuan karier juga para gadis muda, menjadi simbol status baru bagi para wanita Amerika, yang lebih terjangkau daripada Fendi atau Chanel.
Ia dilaporkan menjual perusahaannya pada 2007. Tahun lalu, perusahaan tersebut dibeli oleh rivalnya, Coach dalam sebuah kesepakatan bernilai US$ 2,4 miliar.
Advertisement