Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengimbau warga Jakarta agar menitipkan kendaraan roda duanya saat mudik Lebaran 2018. Hal itu ia sampaikan saat ikut melakukan apel gelar Pasukan Lebaran 2018 atau Ketupat Jaya di Lapangan Silang Monas, Jakarta Pusat.
"Menitipkan kendaraan bermotor, sehingga seperti yang dianjurkan Bapak Kapolri tadi kita lebih mengutamakan untuk pulang dengan bukan kendaraan roda dua, tetapi menggunakan angkutan umum massal," kata Anies di Jakarta Pusat, Rabu (6/6/2018).
Advertisement
Selain itu, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini ingin agar warga yang mudik memeriksakan kondisi kesehatannya terlebih dahulu. Pemprov DKI sudah menyediakan puskesmas yang bekerja hingga 24 jam.
"Jadi kami siap, kemudian juga puskesmas semuanya siap 24 jam bagi warga yang mau mudik untuk periksa kesehatan untuk memulai perjalanan pulang. Sehingga perjalanannya sehat sepanjang jalan, jadi Insyaallah kita lakukan," ujarnya.
Selanjutnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan selalu siap siaga untuk memastikan bahwa rumah mereka di Jakarta aman pada saat pulang.
"Anjuran pada warga, pastikan listrik, gas dalam posisi aman di rumah, sehingga meninggalkan rumah benar-benar aman dari bencana yang muncul karena keteledoran. Jadi listrik, gas dipastikan dalam posisi aman, sehingga kita semua terbebas dari segala macam bencana," ucapnya.
Mudik Bareng
Sementara itu, Kapolri Jenderal Tito Karnavian juga menyampaikan hal senada agar masyarakat yang ingin mudik Lebaran untuk menggunakan kendaraan umum atau tidak menggunakan sepeda motor.
"Kita juga mendorong arus mudik agar masyarakat tidak gunakan roda dua. Karena roda dua lebih rawaan angka kecelakaan lebih tinggi pada tahun lalu. Mendorong kalau bisa mudik bersama, tadi Pak Gubernur DKI juga sudah melepas mudik bersama," ujar Tito.
Tito juga berharap dari perusahaan dan BUMN untuk menyelenggarakan mudik bersama.
Selain mengamankan arus mudik, Polri juga siap mengamankan pemudik dari penjahat jalanan, seperti adanya rampok dan para penghipnotis.
"Kemudian kita amankan dari potensi kerawanan kejahatan konvensional copet, jambret, hipnotis, pembius dan lain-lain. Ini juga kita operasi khusus untuk itu," pungkas Tito.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement