Liputan6.com, Jakarta Guliran ide untuk melakukan puasa medsos (media sosial) yang datang dari Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara tidak menyarankan masyarakat untuk sama sekali berhenti bergaul di media sosial apalagi menutupnya.
Rudiantara yang menyebutnya puasa sebagai langkah diet media sosial menyatakan, kegiatan bermanfaat mengurangi ketergantungan sekaligus meminimalisir ekspos terhadap konten negatif. "Mengatur diet bisa kita lakukan jika hendak menakar ulang jumlah aktivitas bermedsos atau memilih medsos yang relatif sehat untuk dikonsumsi,"ujar Rudiantara di depan peserta Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) Konferensi Waligereja Indonesia, Palangka Raya, Sabtu (12/5).
Advertisement
Rudiantara menyarankan agar kita memilih medsos yang tidak banyak “hawa” perangnya. Juga kelompok yang membicarakan hanya hal-hal produktif dan konstruktif.
Sedang detoksifikasi, kata Rudiantara bisa ditempuh dengan bersih-bersih medsos dari anasir-anasir negatif. Memilih teman bukan berdasarkan kesepahaman dalam haluan sosial-politik atau kepercayaan saja, namun juga yang memang mendahulukan silaturahmi dan pertemanan.
"Itulah mengapa saya belakangan mengamplifikasi imbauan untuk meningkatkan kesehatan mental dan social wellness khusus untuk medsos. Banyak instruktur atau pakar wellness di luar sana yang bisa memberi saran tentang asupan gizi dan makanan yang kita konsumsi, atau juga memberi saran tentang metode work out atau olah raga yang tepat. Namun baru sedikit yang secara tekun mengingatkan aspek sosial dan mental yang sangat berpengaruh pada kesehatan dan wellness kita,"ujar Rudiantara.