Tiga Daerah Mulai Produksi Beras Renceng Ukuran 200 Gram

Perum Bulog menyatakan produk beras dalam kemasan sachet atau renceng mulai dijual pekan depan.

oleh Septian Deny diperbarui 06 Jun 2018, 12:15 WIB
Pekerja beristirahat di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (15/1). Wagub Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI akan selalu membeli beras Sulawesi dan Banten karena lebih memprioritaskan beras dari petani. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Perum Bulog menyatakan produk beras dalam kemasan sachet atau renceng mulai dijual pekan depan. Untuk satu kemasan sachet berukuran 200 gram dengan harga Rp 2.500.

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso mengatakan, beras renceng akan mulai didistribusikan di sejumlah wilayah pada pekan ini. Nantinya beras tersebut bisa didapatkan di warung-warung tradisional atau toko ritel yang dekat dengan tempat tinggal masyarakat.

"InsyaAllah minggu-minggu ini akan beredar di beberapa tempat. Sudah di beberapa tempat kita edarkan. Insya Allah minggu depan (mulai dijual)," ujar dia di Gudang Bulog Divisi Regional (Divre) DKI Jakarta dan Banten, Rabu (6/6/2018). 

Sesuai dengan namanya, lanjut dia, beras tersebut akan kemas dalam ukuran kecil untuk sekali masak. Meski berukuran kecil dan terhitung murah, namun beras tersebut memiliki kualitas premium yang diproduksi oleh petani lokal.

"Ukuran 200 gram. Saya ukur masak jadi 3 piring‎. Kualitasnya premium dan lokalan, dengan hasil (petani) lokal," kata dia.

Sementara itu, Direktur Komersial Bulog, Tri Wahyudi Saleh menyatakan, produk tersebut akan diproduksi di masing-masing Divisi Regional (Divre) yang dimiliki Bulog. Saat ini Divre Jawa Barat sudah memproduksi dan siap mendistribusikan produk tersebut ke masyarakat.

"Sedang proses, proses giling, packaging, distribusi. (Distribusi) Segera mungkin. Kalau sudah selesai langsung kita distribusikan. Kalau ikut acara Presiden besok di Indramayu, di sana sudah tersedia. Tapi bukan di-launching di sana," ujar dia.

Selain Jawa Barat, Divre yang juga sudah mulai memproduksi beras sachet ini yaitu Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Diharapkan pada pekan depan produk tersebut sudah terdistribusi ke seluruh wilayah Indonesia.

"Semua (wilayah), seperti Sulsel sudah mulai produksi, NTB sudah mulai produksi, sudah di mana-mana seluruh Indonesia. Yang kami pantau di Jawa Barat sudah mulai, yang lain sedang proses," kata dia.

 


Beras Renceng Bulog Seharga Rp 2.500 Siap Dijual Sebelum Lebaran

Pekerja membersihkan beras di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta, Senin (15/1). Wagub Sandiaga Uno mengatakan Pemprov DKI akan selalu membeli beras Sulawesi dan Banten karena lebih memprioritaskan beras dari petani. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Sebelumnya, Perum Bulog berencana menjual beras dalam kemasan sachet atau renceng. Beras berjenis premium tersebut akan dijual dengan harga Rp 2.500 per sachet.

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso atau yang akrab disapa Buwas mengatakan, yang dikemas dalam bentuk sachet tersebut merupakan beras lokal yang diserap oleh Bulog.

"Sesegera mungkin kita gunakan beras lokal di tiap divre (divisi regional Bulog). Mudah-mudahan sebelum Lebaran (bisa dijual), tapi saya cek dulu‎," ujar dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa 5 Juni 2018.

Buwas mengungkapkan, beras renceng tersebut akan dijual di warung tradisional dan ritel. Tujuannya, agar masyarakat bisa dengan mudah mendapatkan beras tersebut.

‎"Di warung-warung, di ritel-ritel. (Harga) Rp 2.500, ini beras premium," ungkap dia.

Menurut Budi, untuk tahap awal Bulog akan melakukan tes pasar terlebih dulu. Dia berharap hal produk ini mendapatkan respon yang baik dari masyarakat.

"Kita uji coba lapangan, beras premium ini kan kualitasnya bagus. Dan jangkau belinya bisa, Rp 2.500 kan bisa dimakan satu hari. Dengan tiga piring. Nah nanti ke depan kami bicara yang medium. Jangan sampai ada komplain berasnya jelek," tandas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya