Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan puncak arus mudik akan terjadi pada H-6 atau tepat pada 9 Juni 2018. Sedangkan untuk arus balik akan terjadi pada 20 Juni 2018.
Dikutip dari bahan presentasi Kementerian PUPR, Rabu (6/6/2018), BPJT telah menyiapkan langkah antisipasi agar pada arus mudik maupun balik tidak terjadi kemacetan yang parah.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diketahui, selama ini di beberapa kontruksi jalan tol yang sedang dibangun membuat kemacetan berkepanjangan. Untuk mengantisipasi hal tersebut, BPJT akan menghentikan sementara kontruksi jalan tol pada H-10 sampai dengan H+10.
Selain itu juga akan dilakukan pengaturan pagar kontruksi untuk optimalisasi kapasitas jalan. Rencananya pagar kontruksi akan diperkecil sehingga jalur tol yang bisa digunakan lebih banyak.
Sedangkan untuk jalur funsional yang direncanakan akan dibuka pada mudik2018 ini, BPJT dan pihak-pihak terkait akan melengkapinya dengan rabu, delineator, marka dan penerangan jalan.
Akan juga disediakan tempat istirahat sementara pada beberapa lokasi. Dalam tempat istirahat tersebut akan ada fasilitas parkir, toilet dan juga mushola.
Uang elektronik
Sedangkan di pintu-pintu tol juga akan dilakukan optimalisasi dengan mengoperasikan seluruh gardu untuk transaksi nontunai.
Pihak pengelola jalan tol dan perbankan juga akan menyediakan 120 mobile reader pada gerbang yang terindikasi lalulintasnya padat. Akan juga disediakan kartu perdana uang elektronik untuk mengantisipasi pengendara yang tidak memiliki uang elektronik.
BPJT juga akan menyampaikan informasi lalu lintas melalui VMS dan VMS Mobile, radio dan saluran informasi lain. Pemudik juga bisa mengunduh aplikasi online yaitu JMCare dan I-toll.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement