Liputan6.com, Jakarta - Badan Pengaturan Jalan Tol (BPJT) Kementerian Pekerjaan Umum dan perumahan Rakyat (PUPR) memperkirakan ada beberapa pintu tol yang mengalami lonjakan volume kendaraan pada arus mudik 2018 sehingga menimbulkan kemacetan panjang. Untuk mengatasinya, BPJT akan mengatakan pengaturan khusus di gerbang yang berpotensi macet panjang.
Dikutip dari bahan presentasi Kementerian PUPR, Rabu (6/6/2018), BPJT memperkirakan akan ada kenaikan lalu lintas di jalan tol pada Lebaran 2018 terhadap lalu lintas normal dengan kenaikan rata-rata 87 persen untuk arus mudik dan 90 persen untuk arus balik.
Baca Juga
Advertisement
BPJT memperkirakan akan terjadi lonjakan tinggi pada beberapa gerbang tol Paliaman, Merak, dan Banyumanik.
Rinciannya, untuk Gerbang Tol Palimanan akan melonjak hingga 478 persen dari arus normal yang di angka 12.901 kendaraan per hari.
Adapun gerbang tol Merak akan naik 163 persen dari arus normal yang biasanya di sekitar 7.345 kendaraan per hari.
Adapun untuk gerbang tol Banyumanik diperkirakan akan mengalami lonjakan hingga 176 persen dari arus normal yang di angka 15.373 kendaraan per hari.
Di luar itu juga ada terbang tol yang justru diperkirakan akan mengalami penurunan arus, yaitu di Brebes Timur sebesar 47 persen dari arus normal di angka 11.673 kendaraan per hari.
Titik Rawan Kemacetan
BPJT juga memperkirakan akan ada titik-titik rawan kemacetan pada arus mudik dan balik 2018 ini. Titik tersebut antara lain Serang Timur-Cikampek, Jakarta-Cikampek terutama di Gerbang tol Cikunir dan Cikarang Utama.
Selain itu, wilayah ini juga rawan kemacetan di gerbang tol Palimanan dan Ciawi.
Titik rawan kemacetan juga terjadi di ruang tol fungsional Pejagan-Pemalang dan Batang-Semarang terutama di exit Gringsing dan jalur masuk Weleri.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement