Hati-Hati, Ban Bisa Meledak Akibat Kurang Angin

Menurut Senior Manager Business Support Sales Replacement PT Gajah Tunggal Tbk Aries Abdullah, tekanan angin kurang bisa menyebabkan ban meledak.

oleh Herdi Muhardi diperbarui 07 Jun 2018, 10:02 WIB
ban mobil meledak. (Pulse.ng)

Liputan6.com, Jakarta - Jika hendak bepergian atau mudik berlebaran di kampung halaman dengan mobil pribadi ada baiknya tekanan angin pada ban wajib diperhatikan. Termasuk tekanan angin tak boleh kurang.

Menurut Senior Manager Business Support Sales Replacement PT Gajah Tunggal Tbk Aries Abdullah, tekanan angin kurang bisa menyebabkan ban meledak.

“Ban meledak itu biasa terjadi di bagian samping, karena proses refleksi benturan dan gesekan yang berlebihan, sehingga ban panas berlebihan kemudian mengakibatkan rusak,” ungkap Aries saat ditemui beberapa waktu lalu.

Karena itu, Aries mengungkapkan, ada baiknnya isi tekanan angin sesuai dengan standarisasi yang telah ditentukan. Jika tak tahu berapa tekanannya, maka bisa dilihat pada bagian pintu depan.

Namun begitu, tekanan angin pada ban juga tak boleh berlebihan. Hal tersebut bisa membuat bidang gesekan dengan permukaan jalan semakin kecil.

Artinya, ban akan kekurangan traksi, karena kulit ban yang menempel hanya pada bagian tengah. Hal ini pula mobil akan lebih terasa bergelombang, terlebih saat jalanan rusak.

“Jadi lebih aman ban itu dipakai standar, kalau jalan jauh tambah 10 persen dari ketentuan. Untuk mengurangi defleksi,” ucapnya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cegah Kempes di Jalan, Begini Cara Mengetahui Tekanan Angin Ban

Isi Ban Angin Mobil (iStockphoto)

Tekanan angin ban berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban. Jika tekanan anginnya kurang atau ban kempes, baiknya Anda tidak memaksa kendaraan untuk melaju terus. Ini bisa membuat pelek mobil Anda menjadi rusak.

Selain itu, jika tekanan ban tidak sesuai rekomendasi pabrikan, ini akan sangat berbahaya untuk keamanan penumpang dan pengemudi.

Dikutip mobil88, Senin (4/6/2018), dampak ban kempes lainnya bisa membuat sistem handling terganggu atau penggunaan bahan bakar jadi lebih boros.

Lalu bagaimana cara mengecek tekanan ban?

Ban dengan angin nitrogen diklaim punya berbagai keunggulan, di antaranya ban jadi lebih stabil dan tahan terhadap perubahan suhu udara.

Namun, tetap saja, tekanan yang tidak proporsional akan berdampak buruk terhadap kestabilan mobil.


Selanjutnya

Isi Ban Angin Mobil (iStockphoto)

Jika tekanan angin lebih rendah dari rekomendasi pabrikan, ban mobil bisa meletus di tengah jalan. Sebaliknya, tekanan yang berlebihan akan mengakibatkan mobil susah dikendarai dan berakibat pada rusaknya ban mobil.

Karena itu, Anda harus memperhatikan tekanan angin pada ban dengan cara melakukan pengecekan ban secara rutin.

Namun, kita harus menggunakan alat khusus yang ditempelkan pada katup (pentil) ban untuk kemudian mengukur tekanan ban.

Setelah mendapatkan angka tekanannya, kita tinggal mencocokkan angka tersebut dengan yang direkomendasikan oleh pabrikan. Umumnya, rekomendasi tekanan ban ditempel di bagian pintu pengemudi. Angkanya lengkap untuk semua ban, depan dan belakang.

Sebaiknya, pengecekan tersebut dilakukan ketika ban mobil dalam keadaan dingin karena suhu panas akan mempengaruhi tekanan ban. Setelah dicek, tunggulah minimal satu jam sebelum mobil digunakan. Dengan begitu, mobil pun akan lebih awet.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya