Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah pada penutupan perdagangan hari ini (6/6/2018). Hampir seluruh sektor saham berada di zona merah saat kurs rupiah menguat ke posisi Rp 13.851 per dolar Amerika Serikat (AS).
IHSG ditutup terkoreksi 19,078 poin atau 0,31 persen ke level 6.069,71. Adapun indeks LQ45 ikut terseret 0,45 persen ke posisi 969,45.
Sebanyak 173 saham merosot, 192 saham menguat, dan 128 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham mencapai 506.807 kali dengan volume 16 miliar saham dan senilai Rp 11,4 triliun.
Baca Juga
Advertisement
Nyaris semua sektor saham terkoreksi, kecuali saham pertambangan yang melaju 0,90 persen dan saham keuangan naik 0,62 persen.
Pelemahan paling dalam terjadi pada sektor saham pertanian sebesar 1,67 persen, diikuti sektor saham industri dasar yang melorot 1,41 persen, dan consumer goods anjlok 1,16 persen.
Investor asing tercatat melakukan pembelian di seluruh pasar sebesar Rp 96,02 miliar. Sementara kurs rupiah diperdagangkan 13.851 per dolar AS atau menguat dibanding posisi pembukaan perdagangan tadi pagi 13.870 per dolar AS.
Adapun saham-saham yang terjungkal paling dalam, antara lain saham BNPR dengan pelemahan 25 persen, saham STTP merosot 15,22 persen, dan saham SAFE anjlok 14,58 persen.
Adapun saham-saham yang memimpin penguatan, yakni saham INDR sebesar 24,43 persen, saham HDTX menanjak tinggi 24,30 persen, dan saham YPAS naik 22,50 persen.
Di bursa saham Asia, IHSG tidak melemah sendirian. Ada indeks Strait Times Singapura yang terkoreksi 0,44 persen. Sementara indeks utama lainnya bergerak di zona hijau, seperti indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,53 persen, indeks saham Nikkei Jepang menguat 0,38 persen.
Indeks saham Thailand naik 0,30 persen, indeks saham Shanghai melaju 0,03 persen, dan indeks Taiwan meroket 0,92 persen.