Liputan6.com, Jakarta - Tenaga Ahli Utama Kedeputian IV Kantor Staf Presiden Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Indivasi, Ali Mochtar Ngabalin, menanggapi soal pembentukan koalisi keumatan yang diminta oleh pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Dia menilai pembentukan koalisi keumatan tersebut dapat memecah belah rakyat Indonesia.
"Ini yang saya jelaskan gunakan pilihan kata yang kurang santun yang pecah belah rakyat pecah belah umat" kata Ali Mochtar Ngabalin di Gedung Patra Jasa, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (6/6/2018).
Advertisement
Dia pun mempertanyakan umat mana yang dimaksud masuk dalam koalisi keumatan. Dia meminta agar seluruh pihak menggunakan strategi politik secara santun dalam Pilpres 2019.
"Umat mana yang dimaksudnya? Mari berpolitik dengan santun dengan cara yang mengedepankan ahlakul karimah," ujar Ngabalin.
Sebelumnya, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais bertemu Rizieq Shihab. Disusul PKS yang bertemu di Arab Saudi, Mekah, Selasa 5 Juni malam.
Permintaan Rizieq Shihab
Pada pertemuan tersebut Rizieq meminta kepada Prabowo, Amien Rais, dan Ketua Majelis Syuro Salim Segaf Al-Jufri, politikus PKS Abu Bakar Alhabsy serta Juwaini agar segera berkoalisi menjelang Pilpres 2019. Tidak hanya Gerindra dan PAN serta PKS, Rizieq juga meminta agar partai Islam ikut berkoalisi.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Sumber: Merdeka.com
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement