Libur Lebaran Lama Bakal Bikin Konsumsi BBM Lebih Irit

Ditjen Migas Kementerian ESDM Djoko Siwanto juga menyarankan agar pemudik mengisi penuh bahan bakar kendaraan sebelum digunakan mudik.

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 07 Jun 2018, 10:15 WIB
Petugas mengisi bahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Jumat (2/2). Namun demikian. kenaikan inflasi masih terhitung kecil jika minyak dunia tidak mengalami lonjakan harga. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Penetapan libur Lebaran 2018 pada 11 Juni-20 Juni merupakan upaya pemerintah untuk menjaga arus mudik tetap lancar. Ini juga mendorong konsumsi bahan bakar kendaraan akan lebih irit.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Djoko Siwanto mengatakan, tambahan cuti bersama Idul Fitri 2018 akan mengurai kepadatan arus mudik. Hal itu karena pemudik tidak terkonsentrasi ke kampung halaman pada waktu yang sama.

"Tambahan cuti (Idul Fitri) merupakan untuk mengatasi mudik yang padat," kata Djoko, seperti dikutip di Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Djoko mengungkapkan, arus mudik yang lancar akan membuat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) menjadi lebih irit. Meski begitu, sudah disiapkan tambahan pasokan BBM untuk kenaikan konsumsi saat mudik Lebaran.

‎"Mungkin 10 persen sudah pulang duluan. Kalau lancar, tidak boros bahan bakarnya, justru lebih irit," tutur dia.

Djoko menyarankan pemudik mengisi penuh tangki kendaraan sebelum mudik. "Sebaiknya sebelum berangkat dipenuhi dulu tangkinya," ujar Djoko.

Djoko melanjutkan, saat di tengah perjalanan mudik saat libur Lebaran sebaiknya pengisian bahan bakar juga diatur. Sebelum pulang, BBM yang ada di tangki kendaraan habis sudah diisi penuh kembali. 

Cara ini untuk menghindari antrean panjang kendaraan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) agar tidak terjadi penumpukan kendaraan yang mengisi BBM secara bersamaan, sehingga kemacetan bisa terhindari. "Jangan nunggu habis, baru ngantre, itu agar suplai tidak terhambat," ujar dia.

 


Selanjutnya

Suasana di SPBU Abdul Muis, Jakarta, Jumat (2/2). Saat ini, harga minyak dunia sudah mencapai US$ 70 per barel, atau naik sekitar 25 persen sejak awal tahun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dengan bertambahnya kendaraan baru dalam kurun satu tahun ini, jumlah pemudik akan meningkat pada 2018. Kenaikannya diperkirakan mencapai 13 persen dibanding tahun lalu. Adapun, jumlah roda dua sekitar 7,67 juta dan mobil 3,46 juta unit. 

Atas peningkatan jumlah pemudik tersebut, ‎PT Pertamina (Persero) memprediksi konsumsi BBM‎ meningkat saat momen mudik Lebaran. Untuk jenis bensin atau gasoline meningkat 15 persen dari masa mudik tahun lalu 91.541 kiloliter (kl) menjadi 104.877 kl pada mudik tahun ini, untuk jenis solar meningkat 6 persen dari 32.085 kl menjadi 33.989 kl.

‎Kenaikan konsumsi BBM diprediksi mulai meningkat pada 15 hari sebelum Lebaran, dengan puncak konsumsi saat arus mudik pada 9 Juni 2018, serta puncak prediksi arus balik pada 19 Juni 2015.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya