Liputan6.com, Ramallah - Rakyat Palestina menyambut dengan sangat baik keputusan tim sepak bola Argentina, membatalkan pertandingan pra-Piala Dunia versus Israel.
Kepala Asosiasi Sepak Bola Palestina, Jibril Rajoub, mengatakan dalam sebuah konferensi pers bahwa keputusan itu berada "di jalur yang benar".
"Saya pikir ini sesuai dengan undang-undang FIFA, dan sesuai dengan prinsip serta misi mereka untuk mempromosikan etika dan nilai-nilai profesional, bukan sebagai alat untuk tujuan politik," kata Rajoub sebagaimana dikutip dari Al-Jazeera, Kamis (7/6/2018).
"Israel mencoba memanfaatkan popularitas (Lionel) Messi dan bintang-bintang (sepak bola) dari Argentina," kata Rajoub.
Baca Juga
Advertisement
Sebelumnya, rencana pertandingan sepak bola antara Argentina versus Israel akan digelar di Stadion Teddy Kollek di Yerusalem, yang berada satu area dengan sebuah desa Palestina, al-Malha.
Penyerang tim nasional Argentina, yang juga bermain untuk klub Juventus di Liga Serie A, Gonzalo Higuain, mengatakan kepada ESPN bahwa negaranya "telah melakukan hal yang benar".
Senada dengan pendapat Higuain, wakil presiden Asosiasi Sepak Bola Argentina, Hugo Moyano, mengatakan bahwa pertandingan persahabatan melawan Israel "tidak layak".
"Saya pikir itu hal yang baik bahwa pertandingan antara Argentina dan Israel dihentikan," kata Moyano.
"Hal-hal yang terjadi di tempat-tempat itu, di mana mereka membunuh begitu banyak orang, sebagai manusia, Anda tidak bisa menerima itu dengan cara apa pun," kata dia mengecam.
Kampanye Palestina untuk Boikot Akademik dan Budaya Israel (PACBI) juga mengucapkan terima kasih kepada tim sepak bola Argentina, dan secara khusus kepada Lionel Messi, terkait keputusan tersebut.
Simak video pilihan berikut:
Boikot Internasional Pertama di Sepak Bola
Tim sepak bola Argentina memutuskan hengkang dari agenda pertandingan versus Israel, menyusul kecaman luas oleh aktivis hak asasi manusia terhadap kekerasan yang dilakukan oleh militer Israel, termasuk pada insiden penembakan terhadap seorang pesepakbola Palestina, Mohammed Khalil.
Penembak jitu (sniper) menembak kaki Khalil pada 30 Maret 2018, ketika ia bergabung dengan gelombang protes menuntut hak bagi pengungsi yang terkepung di wilayah konflik.
"Saya menyerukan tim Argentina dan terutama kapten Lionel Messi, karena dia sangat populer di Palestina, terutama di Jalur Gaza, untuk satu suara dengan Palestina dalam memboikot pertandingan sepak bola versus Israel, yang menduduki tanah kami," kata Khalil.
Menurut Noura Erakat, seorang pengacara keturunan Palestina di Amerika Serikat, keputusan Argentina adalah boikot internasional pertama yang menyasar Israel di ranah sepak bola.
"Ini adalah masalah besar. Jika saya benar, ini adalah boikot olahraga pertama pada jenisnya. Sebuah indikasi dukungan utama untuk Palestina (dan) penolakan tegas terhadap kekerasan AS-Israel. Terima kasih (Argentina)," tulis Erakat dalam sebuah kicauan di Twitter.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah menelepon Presiden Argentina Mauricio Macri, dan mengonfirmasi langsung tentang pembatalan pertandingan sepak bola tersebut.
Selain itu, pemerintah Israel juga akan mengajukan keluhan kepada FIFA, karena tidak terima alasan kekerasan terhadap pemberontak Palestina menjadi alasan pembatalan pertandingan sepak bola versus Argentina.
Baca Juga
Kisah Haru Hansamu Yama Bangkit dari Cedera, Nyaris Pensiun Dini Kini Jadi Andalan Persija Lagi
3 Fakta Laga Tensi Tinggi Wellington Phoenix vs Newcastle Jets, Ini Posisi Kedua Tim di Klasemen A-League Men
VIDEO: Manchester United Telan Kekalahan 2-0 di Kandang Wolverhampton, Sang Kapten Diganjar Kartu Merah
Advertisement