Menkominfo: BRTI Nanti Tak Bakal Cuma Urus Telko

Jika saat ini BRTI identik dengan telekomunikasi, maka pemilihan BRTI di tahun ini akan menyeimbangkan antara unsur telekomunikasi dan non telekomunikasi.

oleh Liputan6.com diperbarui 07 Jun 2018, 19:30 WIB
Menkominfo Rudiantara memberi sambutan saat acara Deklarasi Internet Bebas Hoax dalam Pilkada 2018, Jakarta, Rabu (31/1). Dalam kegiatan ini ditandatangani nota kesepakatan aksi antara Bawaslu, Kemkominfo dan KPU. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara mengklaim kalau tugas utama Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) nantinya bakal lebih dikembangkan sesuai dengan perkembangan zaman.

Jika saat ini BRTI identik dengan telekomunikasi, maka pemilihan BRTI di tahun ini akan menyeimbangkan antara unsur telekomunikasi dan non telekomunikasi.

"BRTI ini unsur internet sudah cepat masuk. Yang dipikirkan sekarang itu bagaimana juga bisa mencakup konten. Jangan BRTI ini mikirnya hanya interkoneksi saja. Itu udah lewat masanya. Jadi sekarang, unsur non telekomunikasi harus masuk," kata Rudiantara saat acara buka puasa dan pelantikan pengurus APJII di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Dia menjelaskan, mulai kepengurusan di tahun ini, salah satu langkah konkretnya adalah penambahan komisioner BRTI dari yang berjumlah tujuh menjadi sembilan orang.

 


Wakil Ketua BRTI

Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi dan Informatika Kemkominfo. Liputan6.com/Andina Librianty

Menariknya, dalam kepengurusan mendatang Dirjen Aplikasi dan Informatika (Aptika) Semuel Abrijani Pangerapan, akan menjadi Wakil Ketua BRTI.

"Ketuanya boleh milik Dirjen PPI atau SDPPI. Milih salah satu. Terserah. Tapi wakil ketuanya Dirjen Aptika Pak Semmy (sapaan karib Semuel). Nah, nanti anggotanya pun tetap diproses dan diseleksi oleh komite seleksi BRTI," kata pria yang akrab disapa Chief RA ini.

Menurutnya, hal ini menunjukan bahwa Kemkominfo pun harus cepat berubah. Berubah sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini diperlukan, sebab jika tidak negeri ini akan tertinggal.

"Ini menunjukan bahwa Kemkominfo harus berubah dan harus cepat. Tidak lagi berubahnya evolusi tapi tidak revolusi juga. Mungkin kalau bahasa saya itu, accelerated evolution. Kalau tidak kita akan ketinggalan dengan negara-negara tetangga," tandasnya,

Reporter: Fauzan Jamaludin

Sumber: Merdeka.com

(Jek)

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya