Liputan6.com, Jakarta - Kasus narkoba yang melibatkan Tio Pakusadewo, berujung pada tuntutan enam tahun penjara dan denda sebesar Rp 1 miliar kepada sang aktor. Hal ini ternyata membuat Pandji Pragiwaksono berkomentar.
Presenter yang juga pelawak sekaligus aktor layar lebar itu, berharap agar vonis yang diberikan kepada Tio Pakusadewo bisa adil. Pandji Pragiwaksono pun menyampaikan sudut pandangnya terkait rekannya di film Partikelir itu.
Baca Juga
Advertisement
"Om Tio itu bukan hanya seniman yang luar biasa. Secara reputasi orang enggak perlu dikasih tahu lagi. Beliau juga seorang budayawan. Dia mencoba bikin film dari pidatonya Bung Karno soal Pancasila. Kan bukan sembarang orang yang mau kayak gitu. Kita harus bersikap adil sama om Tio, vonisnya juga harus adil," Pandji memungkasi.
"Negara ini harus berhenti memperlakukan pengguna sebagai penjahat, jangan mempermalukan teman-teman seniman kita. Tangkap saja orang yang bertanggung jawab," ujar Pandji Pragiwaksono, saat dihubungi via telepon, Kamis (7/6/2018).
Yang Harus Dibenahi
"Harusnya orang berpikir dua kali. Jangan lihat apa yang dia lakukan, tapi lihat alasan orang itu pakai narkoba. Yang dibenahi yang terjadi di belakang. Kenapa lembaga seperti BNN dan polisi, berkali-kali menjadikan sahabat-sahabat saya sebagai materi pamflet kampanye mereka. Itu enggak masuk di akal," Pandji melanjutkan.
Advertisement
Sudah Bisa Membedakan
Selain itu, Pandji juga menyampaikan bahwa negara-negara lain sudah bisa membedakan antara pelaku dan penjual narkoba. Ia merasa yang seharusnya dipermalukan adalah penjualnya.
"Mereka penjahatnya. Ada yang salah dengan darurat narkoba," Pandji menyampaikan.
Tak Diceritakan
Mengenai tuntutan yang diberikan kepada Tio Pakusadewo, Pandji mengutarakan, "Kelihatannya ada yang publik tidak tahu, ada yang tak diceritakan ke publik yang mungkin publik seharusnya tahu. Dalam kacamata awam saya, publik harus dikasih tahu supaya terkesan enggak ada ketidakadilan."
Advertisement