Liputan6.com, Jakarta - Ekspansi ponsel di Indonesia sekarang telah mempengaruhi pola komunikasi masyarakat.
Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Niken Widiastuti mengatakan meski 60 persen masyarakat Indonesia tak punya akun rekening, 85 persen masyarakat justru punya ponsel.
Advertisement
"Yang mengejutkan, rata-rata masyarakat Indonesia ternyata cuma bisa hidup tanpa ponsel 7 menit," ucap Niken, di acara Trusted Media Summit 2018 beberapa waktu lalu.
Dari data yang dimilikinya, dalam sehari, akses masyarakat Indonesia terhadap ponsel bisa mencapai delapan hingga 11 jam.
Menurut Niken, kondisi ini berbanding terbalik dengan akses masyarakat terhadap buku. Mengutip data UNESCO, minat baca masyarakat Indonesia berada di posisi 60 dari 61 negara.
"Negara di bawah Indonesia yaitu Botswana," ujar dia.
Rendahnya minat baca masyarakat Indonesia dapat terlihat dari waktu membaca buku per tahun. Dalam setahun, rata-rata masyarakat Indonesia, hanya membaca 27 halaman buku.
" dapun waktu membaca koran hanya 12 hingga 15 menit per hari," tambahnya memaparkan.
Pentingnya literasi itu penting untuk meningkatkan wacana bahaya hoaks di masyarakat. Selain itu, Niken mengapresiasi kolaborasi antara Google, Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo), dan Asosiasi Jurnalis Independen (AJI) yang menghasilkan alat verifikasi hoaks bernama Cekfakta.com.
Niken berharap ke depannya juga dapat memegang lima prinsip media sosial. "Tanggung jawab, empati, otentik, kearifan, dan integritas," ujar dia.
Orang Indonesia Getol Internetan Setiap Hari
Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII) baru saja merilis hasil survei mengenai penetrasi dan perilaku pengguna internet di Indonesia sepanjang 2017.
Salah satu poin yang menarik dalam survei tersebut adalah durasi penggunaan internet di Tanah Air.
Merujuk pada survei, dalam satu minggu ternyata mayoritas pengguna selalu mengakses internet setiap hari. Dalam persentase, pengguna internet yang mengakses internet setiap hari ada 65,98 persen.
Jumlah itu jauh melampaui pengguna yang mengakses internet beberapa hari saja. Untuk pengguna yang mengakses 0 hingga 1 hari ada 10,46 persen, sedangkan yang mengakses internet dari 1 hingga 3 hari ada 13,90 persen. Terakhir, pengguna yang mengakses 4-6 hari mencapai 9,66 persen.
"Meski setiap hari, penggunaan internet per harinya ternyata mayoritas hanya 1-3 jam saja. Survei mencatat ada 43,89 persen," tutur Sekretaris Jendral APJII, Henry Kasyfi saat konferensi pers, Senin (19/2/2018) kemarin.
Sementara pengguna yang menghabiskan waktu 4-7 jam untuk mengakses internet setiap harinya adalah 29,63 persen. Adapun pengguna yang mengakses internet hingga di atas 7 jam sekitar 26,48 persen.
Berdasarkan survei tersebut juga, diketahui penetrasi pengguna aplikasi berbayar dan berlangganan tak terlalu tinggi. Penetrasi pengguna aplikasi berbayar hanya 11,41 persen, sedangkan penetrasi pengguna aplikasi berlangganan 6,29 persen.
"Hasil ini dapat menjadi masukan bagi pengembang aplikasi untuk mencari cara alternatif mendapatkan pengguna, mengingat penetrasi pengguna aplikasi berbayar dan aplikasi berlangganan tak menjadi pilihan pemakai internet di Indonesia," ujar Henry menjelaskan.
Advertisement
Pengguna Internet di Indonesia
Informasi lain yang diperoleh dari survei ini adalah mayoritas pengguna internet di Indonesia ternyata masih terbilang baru. Dalam kurun waktu sebelum 2006 hingga 2013, jumlah pengguna internet nyatanya masih sedikit.
"Ternyata, kebanyakan pengguna internet di Indonesia itu baru, mereka baru mulai memakainya dari 2014 hingga 2016. Ada sekitar 37,12 persen responden. Sementara, untuk tahun di bawah itu kebanyakan tak mencapai 30 persen," tutur Henry.
Merujuk survei ini, diketahui jumlah pengguna internet di Indonesia pada 2017 sudah mencapai 143,26 juta. Sebagai perbandingan, total populasi penduduk Indonesia saat ini adalah 262 juta.
Jumlah ini meningkat dari survei serupa yang dilakukan pada 2016. Menurut survei ketika itu, penetrasi pengguna internet di Indonesia adalah 132,7 juta.
Dalam survei kali ini, APJII juga membagi subjek dalam enam wilayah besar, seperti Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali-Nusa, dan Maluku-Papua. Untuk kali pertama, tiap wilayah itu juga dibagi dalam tiga kategori kota/kabupaten, yakni urban, rural-urban, dan rural.
Reporter: Maulana Kautsar
Sumber: Dream.co.id
(Jek)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini: