Jalan Panjang Reklamasi Teluk Jakarta

Pemprov DKI menyegel bangunan yang berdiri di Pulau D hasil reklamasi.

oleh Edmiraldo Siregar diperbarui 08 Jun 2018, 09:04 WIB
banner jalan panjang reklamasi Teluk Jakarta (Liputan6.com/Adbillah)

Liputan6.com, Jakarta - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengutus 300 Satpol PP untuk menyegel Pulau D hasil reklamasi Teluk Jakarta, 7 Juni 2018. Anies pun ikut serta menyaksikan penyegelan tersebut.

Dia mengatakan, penyegelan dilakukan demi memastikan keadilan di Jakarta. Artinya, semua pihak, baik dari golongan ekonomi kuat maupun lemah akan ditindak jika melanggar.

"Semua adalah bagian dari yang memastikan bahwa Jakarta itu tertib dan teratur," kata Anies.

Sementara itu, Kepala Seksi Penindakan Dinas Cipta Karya, Tata Ruang, dan Pertahanan DKI Jakarta Iwan Kurniawan menyatakan, Pulau D reklamasi bukan kali pertama disegel. Sebelumnya, April 2015 lalu juga pernah dilakukan tindakan serupa.

Selengkapnya seputar jalan panjang reklamasi Teluk Jakarta dapat dilihat dalam Infografis di bawah ini:

Infografis jalan panjang reklamasi Teluk Jakarta (Liputan6.com/Abdillah)

Harus Sesuai SOP

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berdiri di dekat spanduk peringatan penyegelan Pulau Reklamasi di Teluk Jakarta, Kamis (7/6). Anies langsung melakukan penyegelan di Pulau B dan D reklamasi. (Liputan6.com/HO/Deka Wira Saputra)

Anies meminta, penyegelan bangunan di Pulau Reklamasi dilakukan sesuai SOP atau berdasarkan aturan yang ada.

“Saya harap semua yang dilakukan dikerjakan sebaik baiknya dan tuntaskan. Setelah ini bagian kita untuk memastikan tidak ada pengulangan di tempat lain,” ucapnya


Pekerja Harus Keluar

Pemandangan bangunan yang berdiri di atas Pulau reklamasi, Teluk Jakarta, Kamis (7/6). Pemprov DKI Jakarta akan menuntaskan dua Raperda Reklamasi yang sempat ditarik dari DPRD beberapa waktu lalu. (Liputan6.com/HO/Deka Wira Saputra)

Penyegelan kali ini sekaligus menjadi tanda Pulau D steril. Artinya, pekerja termasuk alat berat harus segera keluar.

Kepala Satpol PP DKI Jakarta Yani Wahyu Purwoko mengaku, akan menerjunkan personel untuk memastikan tidak ada lagi aktivitas di pulau tersebut.

"Nantinya akan tindakan monitoring. Kami akan patroli akan mengecek apakah ada aktivitas membangun. Kita akan patroli setiap hari," tandas Yani.

Saksikan Video Pilihan di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya