Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak menguat pada penutupan perdagangan Kamis (7/6/2018). Seluruh sektor menguat dipimpin oleh sektor saham perkebunan.
IHSG ditutup menguat 36,98 poin atau 0,61 persen ke level 6.106,69. Adapun indeks LQ45 ikut perkasa dengan naik 0,73 persen ke posisi 978,48.
Advertisement
Sebanyak 234 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Selain itu ada 155 saham melemah dan 104 saham stagnan. Total frekuensi perdagangan saham mencapai 399.873 kali dengan volume 9,7 miliar saham dan senilai Rp 8,5 triliun.
Semua sektor saham berada di zona hijau. penguatan paling besar terjadi pada sektor saham perkebunan yang naik sebesar 1,60 persen, diikuti sektor saham keuangan dasar yang melejit 1,23 persen, dan aneka industri yang naik 0,68 persen.
Investor asing tercatat melakukan aksi jual di seluruh pasar sebesar Rp 88 miliar. Sementara kurs rupiah diperdagangkan 13.875 per dolar AS.
Adapun saham-saham yang memimpin penguatan, yakni saham GDST sebesar 34,86 persen, saham JPRS menanjak tinggi 34,69 persen, dan saham IKAI naik 24 persen.
Adapun saham-saham yang terjungkal paling dalam, antara lain saham BNPR dengan pelemahan 34,59 persen, saham MINA merosot 23,91 persen, dan saham YPAS anjlok 18,37 persen.
Perkiraan Analis Meleset
Realisasi gerak IHSG pada hari ini tidak sesuai dengan prediksi dari para analis. Menurut mereka, IHSG bakal terkoreksi pada perdagangan hari ini.
"Hari ini, IHSG berpotensi koreksi, namun pelemahan masih dalam tahap wajar. Adapun IHSG berada pada kisaran 6.043-6.109," tutur Analis PT Binaartha Parama Sekuritas Muhammad Nafan Aji.
Tak hanya itu, Analis PT Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi pun meramalkan IHSG berpeluang koreksi. Kata Lanjar, kisaran melemahnya IHSG berada di 6.000 sampai 6.071.
"Untuk hari ini, saya perkirakan IHSG berpotensi koreksi," tegasnya.
Berbeda, Analis PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Suryawijaya memprediksi IHSG menguat. Namun lanjut dia, jika IHSG terjadi koreksi, maka hal ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan perencanaan investasi jangka panjang.
"IHSG berpeluang menguat hari ini, namun momentum koreksi wajar dapat dimanfaatkan sebagai peluang untuk melakukan akumulasi pembelian dengan perencanaan investasi jangka panjang," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Advertisement