2500 Personel Bakal Amankan Test Event Asian Para Games 2018

Pola pengamanan Asian Para Games 2018 mengedepankan komunikasi dalam pelayanan.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 07 Jun 2018, 21:30 WIB
Menpora Imam Nahrawi (tengah), Ketua Inasgoc Erick Thohir (kiri), dan Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari, menggelar jumpa pers terkait persiapan Asian Games dan Asian Paragames di Kantor Kemenpora, Jakarta, Senin (14/5/2018). (Humas Kemenpora)

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 2500 personel gabungan Polri dan TNI dipersiapkan mengamankan pelaksanaan Test Event Asian Para Games III. Kegiatan ini akan berlangsung di Kompleks Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, pada 25 Juni hingga 4 Juli 2018 mendatang. 

"Penambahan jumlah personil bisa saja dilakukan sesuai kebutuhan," kata Deputi IV Panitia Penyelenggara Asian Para Games (INAPGOC), Irjen Pol Deden Juhara saat Rapat Koordinasi Teknis Pengamanan Test Event Asian Para Games 2018 di Hotel Sultan, Kamis (7/6/2018).

"Seluruh personil keamanan akan selalu mengedepankan komunikasi dalam melayani seluruh peserta sehingga tidak terjadi kesalahpahaman," kata Deden menambahkan. 

Pada kesempatan yang sama, Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari, mengingatkan tiga hal yang menjadi parameter sukses pelaksanaan Asian Para Games 2018, yakni Sport (tempat pertandingan), Athlete Village (perkampungan atlet), dan transportation (transportasi).

"Yang lebih penting lagi, kita harus bisa menjaga ketepatan waktu transportasi atlet yang akan bertanding dari perkampungan atlet ke lokasi pertandingan," kata Raja Sapta dalam rilis yang diterima wartawan.

Pria yang akrab disapa Okto itu tidak membantah bila belum seluruh fasilitas pertandingan ramah bagi kaum disabilitas. Namun dia optimistis masalah itu bisa diselesaikan. Apalagi, semua pihak sudah memberikan perhatian. "Saya yakin semua fasilitas bisa disediakan. Untuk angkutan saja, kita sudah siapkan 80 bus khusus untuk atlet disabilitas," ujarnya.

 

 


Kerahkan Pelajar

Ketua Inapgoc Raja Sapta Oktohari (tengah) bersama Head of Mass Sport Development and Sport Health Kemenpora Dr. I nyoman Winata, dan Representative difable Nicky Clara memberi keterangan saat jumpa pers di Jakarta (3/12). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelum Test Event Asian Para Games 2018, kata Okto, INAPGOC akan melakukan simulasi tanggal 19 dan 23 Juni 2018. Tujuannya, agar pelaksanaan Test Event bisa berjalan sesuai yang diharapkan. Menyangkut penonton, INAPGOC akan merangkul Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas) DKI Jakarta agar pelajar tidak diliburkan saat Asian Para Games 2018.

"INAPGOC akan meminta Depdiknas DKI Jakarta mengarahkan pelajar untuk datang bukan hanya menyaksikan pertandingan tetapi bisa mengikuti berbagai kegiatan ekstra kulikuler di sekitar Komplek Gelora Bung Karno," kata Okto. 

 

 


Tiket ke Paralympics

Ketua INAPGOC, Raja Sapta Oktohari saat jumpa pers di SCTV Tower, Jakarta, Kamis, (8/2/2018). Emtek Group akan menayangkan siaran Asian Games 2018. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Sebelumnya, Deputi I INAPGOC, Taufik Yudi mengatakan ada 408 atlet dari 13 negara yang akan ambil bagian Test Event Asian Para Games 2018. Ajang ini terdiri dari lima cabang olahraga, yakni, tenis meja, basket kursi roda, para atletik, bulutangkis, dan paraswimming.

"Mereka bukan hanya memperebutkan 222 medali tapi juga tiket ke Paralympics Games. Karena ada beberapa cabang yang akan jadi babak kualifikasi Paralympics," katanya.

Dari lima cabor, para atletik, bulutangkis, paraswimming, dan basket kursi roda akan masuk kategori test event. Sedangkan tenis meja masuk dalam kategori sanction, yang diakui oleh federasi Internasional sebagai babak kualifikasi untuk APG atau Paralympics.

"Yang sanction biasanya kelas open saja. Karena sebagai kualifikasi maka cabang tenis meja jadi cabang dengan keikutsertaan terbanyak, yaitu dari 13 negara termasuk Indonesia dan beberapa negara di luar Asia. Negara lainnya seperti, Hong Kong, India, Singapura, Jerman, Korea, Venezuela, Taipei, Thailand, Belanda, Kazakhstan, Iran, dan Malaysia," jelas Taufik.

Sementara cabang lainnya, seperti basket kursi roda diikuti oleh tiga negara saja, yakni Indonesia, Malaysia, dan Thailand. Selebihnya hanya atlet Indonesia saja yang ambil bagian.

Untuk nomor pertandingan, paraatletik akan memperlombakan 86 nomor, bulutangkis 14 nomor, paraswimming 77 nomor, tenis meja 44 nomor, dan basket kursi roda 1 nomor saja. Semua nomor lomba ini akan berdasarkan pada klasifikasi yang berstandar internasional.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya