Kementerian ESDM Bahas Usulan Subsidi untuk Pertalite dan Pertamax

Kementerian ESDM telah menerima usulan memberikan subsidi untuk BBm jenis Pertalite dan Pertamax dan akan membahasnya di internal kementerian.

oleh Septian Deny diperbarui 07 Jun 2018, 21:05 WIB
Pemotor mengisi BBM di SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (15/6). Mulai tanggal 18 Juni-24 Juli, harga Pertamax menjadi Rp.8000 8000 yang berlaku di SPBU bertanda khusus yang tersebar di jalur mudik. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah membahas usulan dari DPR terkait subsidi bagi Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertalite atau Pertamax.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Migas) Kementerian ESDM Djoko Siswanto mengatakan, pihaknya telah menerima usulan tersebut dan membahasnya di internal kementerian.

"Memang yang di raker kemarin usulannya DPR bagus, diterima dan sedang dibahas. Jadi someday ya yang akan disubsidi itu BBM kualitas bagus, Pertalite atau Pertamax," ujar dia di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (7/6/2018).

Menurut dia, selain soal harga, kualitas memang harus menjadi hal yang diutamakan. Oleh sebab itu, dengan adanya alokasi subsidi bagi Pertalite atau Pertamax, masyarakat bisa menikmati BBM berkualitas dengan harga yang terjangkau.

"Itu kan masyarakat enggak mau tau jenisnya tapi harganya. Bagus juga itu usulannya, jadi biarkan Premium dimahalin, jadi enggak ada yang beli kan. Jadi belinya yang kualitas bagus," kata dia.

Djoko mengaku belum bisa memastikan kapan keputusan terkait subsidi BBM tersebut bisa ditentukan. Namun dia berharap hal seperti ini segera memiliki keputusan.

"Ini lagi dibahas. (Tahun depan diterapkan?) Mudah-mudahan," tandas dia.


Usulan DPR

Mesin pengisian ulang bahan bakar minyak di salah satu SPBU, Jakarta, Selasa (15/3). Pertamina menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) umum Pertamax, Pertamax Plus, Pertamina Dex, dan Pertalite Rp 200 per liter. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, salah seorang anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Komisi VII yaitu Kardaya Warnika mempertanyakan mengenai kebijakan pemerintah yang mensubsidi BBM beroktan rendah.

Seharusnya pemerintah mensubsidi BBM berkualitas tinggi. “Kalau mau subsidi jangan tanggung-tanggung, yang bagus sekalian. Pertalite dipatok sama dengan harga Premium dan disubsidi pemerintah,” kata dia.

Kardaya juga mempertanyakan alasan pemerintah kembali menyediakan Premium di Jawa, Madura dan Bali (Jamali). Alasannya kualitas Premium masih di bawah Pertalite dan Pertamax.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya