Demi Sukses di Piala Dunia 2018, Timnas Portugal Disarankan Masturbasi

Datang ke Piala Dunia 2018, Timnas Portugal berstatus sebagai juara Piala Eropa 2016.

oleh Liputan6.com diperbarui 08 Jun 2018, 14:49 WIB
Timnas Portugal menang 2-1 atas Mesir pada laga persahabatan di Stadion Letzigrund, Zurich, Swiss, Jumat (23/3/2018) waktu setempat. (Melanie Duchene/Keystone via AP)

Liputan6.com, Moskow - Istri kiper Timnas Portugal memberi saran nyeleneh untuk dulang kesuksesan di Piala Dunia 2018 Rusia. Berprofesi sebagai seks terapis, Vera Ribeiro menyarankan skuat Timnas Portugal untuk bermasturbasi.

Dinukil dari Mirror, Vera dikenal sebagai istri cantik Rui Patricio, kiper utama Timnas Portugal. Dia bahkan sudah melakukan penelitian dan merilis buku berjudul Manual of Seduction yang membahas soal kehidupan percintaan pesepak bola.

Sudah menjadi peraturan wajib negara-negara yang bermain di Piala Dunia untuk melarang pemain mereka berhubungan seks dan/atau melampiaskan nafsu syahwat selama turnamen berlangsung.

Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kondisi fisik para pemain agar tidak kelelahan saat harus bermain lima atau enam hari sekali.


Tidak Ada Hal Positif

Namun Vera justru berpandangan sebaliknya. Sebagai psikolog yang bergerak di bidang seks, dia justru menyarankan pesepak bola untuk merancap atau bermasturbasi.

Menurutnya, hal ini sangat baik bagi pemain untuk mengatasi kegelisahan dan stres yang terus membebani pemain selama turnamen berlangsung.

Dia ngotot bahwa tidak ada hal positif yang didapatkan dari pantangan-pantangan seksual seperti larangan berhubungan seks tersebut. Baginya, hal itu justru berdampak negatif.

 


Hubungan Performa dan Seks

Pemain timnas Portugal, Andre Silva dan timnya merayakan gol ke gawang Swiss pada laga pamungkas kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa di Stadion da Luz, Selasa (10/10). Portugal akhirnya lolos ke Piala Dunia 2018 usai menang 2-0. (AP/Armando Franca)

Berbicara soal bukunya, Vera menjelaskan dengan gamblang bahwa performa olahraga tidak ada hubungannya dengan kegiatan seksual.

"Pesepak bola tidak boleh absen dari hubungan seks sebelum pertandingan, tapi kami juga tahu bahwa rutinitas mereka memang tidak memungkinkan terus berhubungan dengan keluarga," ujar Dr Ribeiro.

"KIta tidak bisa menghubungkan performa olahraga dengan kegiatan seksual," tuturnya.

Sumber: Bola.net

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya