Presiden Genoa Lebih Tertarik Beli Real Madrid Ketimbang AC Milan

AC Milan tengah membutuhkan investor baru untuk membayar utang masa lalu.

oleh Marco Tampubolon diperbarui 08 Jun 2018, 18:15 WIB
Penyerang AC Milan, Nikola Kalinic (kiri) berselebrasi bersama Patrick Cutrone setelah mencetak gol ketiga timnya pada lanjutan Liga Serie A Italia di stadion San Siro (20/5). Milan menang besar atas Fiorentina 5-1. (AP Photo/Antonio Calanni)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Genoa, Enrico Preziosi, menanggapi rumor pembelian saham AC Milan dengan guyonan. Pengusaha mainan tersebut mengaku justru tengah berpikir membeli Real Madrid. 

Sebelumnya, TeleLombardia, menyebut kalau Preziosi berniat bernivestasi di klub AC Milan. Kabarnya dia bersedia membeli 51 persen saham dari Yonghong Li dengan harga €330 juta.

Namun laporan ini justru membuat Preziosi tertawa. Kepada Primocanale, Preziosi membantahnya. Dia bahkan menyebut laporan itu tidak berdasar sama sekali. 

"Saya membantah mentah-mentah tudingan ini dan menganggap tudingan mereka tanda dasar. Lagi pula jika saya ingin berinvestasi, saya akan bernegosiasi membeli Real Madrid."

 

 

 


Butuh Dana Segar

Penyerang AC Milan, Patrick Cutrone bersama rekan-rekannya berselebrasi usai mencetak gol ke gawang Fiorentina pada lanjutan Liga Serie A Italia di stadion San Siro (20/5). Rossoneri memastikan tiket ke Liga Europa. (AP Photo/Antonio Calanni)

AC Milan tengah membutuhkan investor menyusul ancaman sanksi dari UEFA. Otoritas Sepak Bola Benua Biru itu menuding Rossoneri telah melanggar aturan Financial Fair Play. 

Kondisi ini tidak lepas dari utang masa AC Milan sebesar 400 juta euro yang belum bayar. AC Milan sebenarnya sudah mengajukan banding kepada UEFA. Namun upaya ini ditolak. 

Sebab UEFA yakin Yonghong Li tidak punya jaminan untuk menyelesaikan masalah keuangan ini. Akibatnya, AC Milan kini terancam tidak dapat mengikuti Liga Europa musim depan. 

"Dewan Investigasi dari Badan Pengendali Keuangan Klub UEFA (CFCB) telah memutuskan untuk merujuk klub Italia AC Milan ke Dewan Peradilan CFCB atas pelanggaran Financial Fair Play, khususnya dalam hal persyaratan impas (break-even)," bunyi pernyataan UEFA. 

 Saksikan juga video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya