Liputan6.com, Jakarta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengaji pengalihan subsidi Premium ke Pertalite atau Pertamax. Pengalihan subsidi diperkirakan akan berdampak efisiensi pada penyediaan produk BBM.
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, pengalihan subsidi Premium ke Pertalite atau Pertamax merupakan usulan DPR. Usulan tersebut akan segera ditindaklanjuti untuk merumuskan mekanismenya.
"Kita evaluasi. Kan usulan dari DPR itu ya, kita pahami dulu usulannya kia bahas terus mekanismenya seperti apa nanti kita lihat," kata Arcandra, di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/6/2018).
Menurut Arcandra, Menteri ESDM Ignasius Jonan merespon postif usulan tersebut. Sebab itu saat ini jajarannya sedang melakukan evaluasi pengalihan subsidi Premium ke Pertalite dan Pertamax. "Iya, itu positif kita akan evaluasi, ini yang sedang kita bahas," ujarnya.
Arcandra mengungkapkan, pengalihan subsidi Premium ke Pertalite atau Pertamax akan membawa dampak positif. Ini diantaranya terkait penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan kualitas lebih baik, yang berujung pada perbaikan kualitas udara.
Selain itu juga membuat lebih efisien, karena jumlah produk berkurang. "Dari sisi efisiensi ya. Tiga produk misalnya Premium, Pertalite, Pertamax. kalau jadiin dua, ada cost efisiensi nggak? ada besar efisiensinya manage tiga produk, lebih efisien kalau dua produk," dia menandaskan.
Respons Pertamina
Pengisian BBM jenis Pertalite di salah satu SPBU Pertamina di Sumbagsel (Liputan6.com / Nefri Inge)
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memberi sinyal positif untuk mengkaji wacana pemberian subsidi untuk harga Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Pertamax dan Pertalite.
Juru bicara (jubir) atau Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Adiatma Sardjito mengatakan, Pertamina sebagai salah satu perusahaan BUMN akan mengikuti semua intruksi pemerintah dan DPR, tidak terkecuali soal pemberian subsidi.
"Pertamina kan perusahaan, jadi melaksanakan apa yang diputuskan pemegang keputusan. Misalnya dari kementeriam ESDM atau DPR," jelas dia.
Dia menjelaskan, jika subsidi Pertamax dan Pertalite menjadi kenyataan maka hal tersebut merupakan hal yang bagus. Pasalnya kualitas BBM jenis Pertamax dan Pertalite otomatis akan meningkat. "Menurut kami itu menjadi bagus ya karena bahan bakar jadi lebih bagus," kata dia.
Kendati demikian, dia menyerahkan sepenuhnya keputusan tersebut kepada pemerintah dan DPR. "Ini, satu, keputusan itu adalah keputusan pemerintah dan DPR. Kemudian, pertamina sebagai badan BUMN itu melaksanakan apa yang putuskan pemerintah," dia menandaskan.
Advertisement