Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan mudik menggunakan mobil pribadi merupakan perjalanan jarak jauh yang dapat menghabiskan waktu hingga belasan jam.
Umumnya, musik jadi pengusir bosan atau memang didengarkan karena kebiasaan dan hobi. Namun, jangan lengah, urusan musik saat menyetir untuk perjalanan mudik itu ada batasan dan perhitungannya.
Baca Juga
Advertisement
Pilihan musik tipe hard rock hingga yang jauh lebih keras, menurut pegiat keselamatan berkendara Robby Prakoso, adalah jenis-jenis yang sebaiknya dibatasi.
"Kalau untuk musik, seyogianya bukan yang hard rock ya. Dalam artinya yang lebih santai. Karena kita dalam membawa kendaraan harus cool juga ya. Dalam artian yang slow rock, masih oke, supaya beat-nya masih ada irama ya semangatnya ada," kata dia.
Selain jenis musik, urusan lainnya adalah soal volume yang keluar dari perangkat audio mobil. Hal ini terkait dengan hitungan desibel.
"Sama volumenya kan ada batasan desibel. Noise voice untuk suara supaya enggak ada distraksi juga. Pastinya pengaruh ke konsentrasi kita ya. misalnya volume tinggi, konsentrasi kita hanya ke sana. Akhirnya terjadi distraksi internal saat mudik," ujarnya.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Selanjutnya
Distraksi ini sebaiknya dihindari dengan pengaturan volume. Perhitungannya didasari dari seberapa kedap kendaraan kita di samping besarnya volume suara itu sendiri. Soalnya, pengaruhnya ada pada kepekaan kita memahami situasi jalan melalui suara.
"Kan saat berkendara ada suara dari mobil kita sendiri, suara dari lingkungan. Pengguna jalan yang lain bisa tidak terdengar. Disesuaikan karena tiap kendaraan kan kekedapannya berbeda." tandasnya.
Advertisement