Liputan6.com, Jakarta - Yahoo Messenger (YM) memiliki kesan tersendiri bagi orang-orang Indonesia. Sebelum kehadiran aplikasi chatting, YM menjadi pilihan bagi warganet generasi 80-an.
Keseruan memakai YM sebentar lagi hanya bisa dijumpai di ruang nostalgia, sebab Yahoo mengumumkan penutupan platform lawas tersebut pada 17 Juli 2018 mendatang.
Baca Juga
Advertisement
"Kami paham, kami memiliki banyak fans setia yang memakai Yahoo Messenger sejak awal kemunculannya sebagai salah satu aplikasi mengobrol pertama. Sebagaimana lingkup komunikasi senantiasa berubah, kami fokus membangun dan mengenalkan perangkat komunikasi terbaru dan menyenangkan yang lebih cocok pada kebutuhan konsumen," tulis Yahoo dalam situs resminya, seperti dikutip pada Sabtu (9/6/2018).
Sampai saat ini, Yahoo belum memberikan pengganti YM, sebab mereka masih bereksperimentasi dengan beragam layanan dan aplikasi baru.
Sejauh ini, Yahoo sedang menguji layanan Yahoo Squirrel, sebuah aplikasi chatting berbasis invitasi yang masih dalam tahap beta.
Setelah tanggal 17 Juli 2018, akses ke YM tidak akan bisa dilakukan, dan Yahoo meminta pengguna untuk langsung menghapus aplikasinya. Sebagai informasi, Yahoo ID masih bisa berfungsi di produk-produk Yahoo lainnya seperti Yahoo Mail, Yahoo Fantasy dan sebagainya.
Pengguna yang ingin mengunggah histori percakapan di Yahoo Messenger bisa langsung melakukannya lewat situs Yahoo. Cukup lakukan sign in, lalu masukan alamat e-mail yang dituju untuk dikirim data-data obrolan.
Layanan AIM Juga Berhenti
Pada penghujung 2017 kemarin, platform mengobrol lawas lainnya juga ditutup, yaitu AOL Instant Messenger (AIM).
Sebelumnya, pada Oktober 2017, perusahaan telah mengumumkan bahwa penghentian layanan AIM efektif diberlakukan pada 15 Desember 2017.
Layanan pesan ini sangat populer di tahun 90-an, namun seiring cepatnya pertumbuhan layanan chatting dari perusahaan teknologi besar seperti Google dan Facebook, AIM perlahan kehilangan popularitasnya.
Baik Yahoo Messenger maupun AIM kalah tenar, dan sebagian besar penggunanya beralih ke layanan chatting yang dikembangkan baik Google maupun Facebook.
Induk perusahaan AIM, Oath, tak memberikan alasan jelas mengapa mereka memutuskan untuk menghentikan layanan.
Namun, hal tersebut diduga kuat karena jumlah pengguna AIM terus menurun, sementara perusahaan butuh biaya tinggi untuk memelihara infrastruktur agar AIM tetap berjalan.
Saat mengumumkan penghentian layanan AIM, Oktober 2017, perusahaan menyarankan pengguna untuk mem-backup data-data mereka, jika tidak perusahaan akan menghapus seluruh data tersebut.
"Kami senang bekerja di AIM untuk menyenangkan Anda. AIM akan selalu memiliki tempat khusus di hati kita. Seiring upaya untuk terus maju, kami semua di AOL (sekarang bernama Oath) sangat antusias untuk membangun generasi berikutnya lewat produk yang akan mengubah hidup pengguna di seluruh dunia," demikian bunyi pengumuman perusahaan.
Sebelumnya, Oath VP of Communication Michael Albers dalam sebuah unggahan di Tumblr mengatakan, selama bertahun-tahun, AIM telah mengantarkan pengguna ke teknologi digital baru dan memicu perubahan budaya.
"Namun cara komunikasi kita sudah berubah. Untuk itu kami memutuskan untuk menghentikan layanan AIM," tulisnya.
Advertisement
BlackBerry Messenger Bisa Jadi Solusi
Masih di ranah aplikasi chatting, BlackBerry Messenger (BBM) bisa menjadi solusi bila ingin obrolan seru dan aman.
Aplikasi pesan BlackBerry Messenger (BBM) hadir dalam versi terbaru untuk pengalaman pengguna yang lebih baik.
Dengan pembaruan aplikasi BBM, pengguna kini bisa mendapatkan pengalaman lebih cepat dan bisa segera diunduh melalui Google Play atau App Store.
Dalam keterangan resmi BBM yang diterima mTekno Liputan6.com, disebutkan bahwa versi baru BBM ini mempersingkat waktu saat membuka aplikasi, obrolan dan notifikasi, menambahkan manajemen penyimpanan untuk Android, serta memungkinkan pengguna melakukan preview situs dan pesan dalam obrolan.
Pada versi baru ini BBM secara signifikan meningkatkan rata-rata waktu yang dibutuhkan aplikasi untuk beroperasi dibandingkan versi sebelumnya. Versi terbaru BBM juga memiliki respons yang lebih baik untuk obrolan.
Serunya lagi, BBM sudah terintegrasi dengan DANA, dompet digital Indonesia, sehingga bisa membantu pengguna melakukan pembayaran non-tunai.
Ditambah lagi, sekarang ada BBMoji yang membuat pengalaman pengguna di BBM menjadi lebih personal.
(Tom/Isk)
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini