Liputan6.com, Ambon: Sejumlah tokoh pemuda di Ambon, Maluku, terus menyerukan penghentian konflik dengan menggelar deklarasi damai bersama. Aksi tersebut melibatkan dua komunitas dam digelar di Gereja Pastori Sinar Kudamati, Ambon.
Di sana, sejumlah tokoh pemuda, warga, tokoh agama dari komunitas Muslim dan Kristen saling berpelukan. Mereka kemudian menyepakati deklarasi damai di antaranya penghentian konflik, serta hidup damai bersama warga lainnya dan tetap menjunjung tinggi semangat Pela Gandong.
Menurut mereka, konflik berkepanjangan hanya membuat susah warga Kota Ambon. Karena bisa menambah daftar panjang kemiskinan di Maluku. Mereka juga meminta supaya warga tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecahkan persaudaraan yang sudah terbina selama ini.
Pascateror bom yang terjadi di Ambon, kedua belah pihak yang tergabung dalam wadah Damai Siwalima juga meminta polisi agar pelaku teror dalam bentuk apa pun harus ditangkap. Sehingga tidak lagi terjadi keresahan di masyarakat.(BJK/ULF)
Di sana, sejumlah tokoh pemuda, warga, tokoh agama dari komunitas Muslim dan Kristen saling berpelukan. Mereka kemudian menyepakati deklarasi damai di antaranya penghentian konflik, serta hidup damai bersama warga lainnya dan tetap menjunjung tinggi semangat Pela Gandong.
Menurut mereka, konflik berkepanjangan hanya membuat susah warga Kota Ambon. Karena bisa menambah daftar panjang kemiskinan di Maluku. Mereka juga meminta supaya warga tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang bisa memecahkan persaudaraan yang sudah terbina selama ini.
Pascateror bom yang terjadi di Ambon, kedua belah pihak yang tergabung dalam wadah Damai Siwalima juga meminta polisi agar pelaku teror dalam bentuk apa pun harus ditangkap. Sehingga tidak lagi terjadi keresahan di masyarakat.(BJK/ULF)