Salah: Meninggalkan Final Liga Champions Adalah Momen Terburuk

Salah tidak bisa melanjutkan pertandingan final Liga Champions karena cedera bahu.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Jun 2018, 15:36 WIB
Pemain depan Liverpool Mohamed Salah meninggalkan lapangan sambil menangis usai cedera saat melawan Real Madrid dalam pertandingan final Liga Champions di Stadion NSK Olimpiyskiy, Ukraina (26/5). (AP / Matthias Schrader)

Liputan6.com, Jakarta - Bintang Liverpool Mohamed Salah mengaku meninggalkan final Liga Champions akibat cedera bahu adalah momen terburuk sepanjang kariernya. Sebab, kala itu dia takut tidak bisa bermain di Piala Dunia 2018 Rusia.

Salah meninggalkan lapangan di Kiev dengan tangisan usai berduel dengan bek Real Madrid Sergio Ramos yang menyebabkan dirinya terjatuh di posisi yang kurang tepat. Ia didiagnosis dislokasi bahu dan harus ditarik keluar.

Cedera itu cukup mengejutkan publik Mesir yang sudah menanti-nantikan aksi Salah di Piala Dunia nanti. Sebab bagi mereka, Salah adalah salah satu pemain andalan di skuat Mesir.

Usai laga, gelombang kritik pun terus menghujani Ramos yang dinilai sengaja menjatuhkan Salah. Menukil fourfourtwo, Salah mengungkapkan saat itu bukan hanya bayangan trofi Liga Champions yang membuatnya menangis, melainkan kemungkinan harus absen di Piala Dunia.

"Meninggalkan final adalah momen terburuk dalam karier saya," ujar Salah. "Saya mulai berpikir bahwa saya akan melewatkan Piala Dunia, itu mengecewakan."


Pencapaian Luar Biasa

Pemain Mesir, Sam Morsy berdebat dengan wasit saat pertandingan sepak bola persahabatan melawan Belgia di stadion King Baudouin di Brussels (6/6). Pada pertandingan ini timnas Mesir kalah 3-0 dari Belgia. (AP/Geert Vanden Wijngaert)

Betapa tidak, Mo Salah dan timnas Mesir, bermain di Piala Dunia adalah pencapaian yang luar biasa. Bahkan, tak kalah dengan menjuarai Piala Dunia.

"Bagi kami lolos ke Piala Dunia itu hampir seperti Spanyol meraih gelar juara," tutupnya.

Sumber: Bola.net

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya