Presiden Rusia Vladimir Putin Peringatkan Bahaya Perang Dunia III

Vladimir Putin menuding Amerika Serikat sedang merusak keseimbangan kekuatan nuklir global. Maksudnya?

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 09 Jun 2018, 18:36 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin didampingi Presiden China Xi berjalan bersama saat upacara penyambutan di Aula Besar Rakyat di Beijing, China (8/6). Xi menambahkan, kedua negara juga saling mendukung kepentingan masing-masing. (AFP/Pool/ Greg Baker)

Liputan6.com, Moskow - Presiden Rusia Vladimir Putin baru-baru ini menjadi tamu sebuah acara bincang-bincang tahunan berdurasi 4,5 jam. Dalam kesempatan tersebut ia bicara tentang banyak hal, dari kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM), Piala Dunia, hingga soal sosok yang bakal menggantikannya sebagai penguasa di Kremlin.

Putin juga sempat bicara soal isu Perang Dunia III. Ia menuding Amerika Serikat sedang merusak keseimbangan kekuatan nuklir global. Pria 65 tahun itu juga mengecam keputusan AS menarik diri dari perjanjian soal rudal antibalistik pada 2002.

"Rasa takut akan kehancuran yang diyakini dipicu (senjata nuklir) selama ini memiliki kekuatan untuk menahan dan memaksa kekuatan-kekuatan militer untuk saling menghormati satu sama lain," kata Putin, seperti dikutip dari situs Inggris, The Week, Sabtu (9/6/2018).

"Namun, keputusan AS untuk keluar dari perjanjian pertahanan rudal adalah upaya untuk merusak keseimbangan ini. Namun, upaya kami dalam pengembangan senjata baru akan mempertahankannya," dalih Putin.

Pada Hari Kemenangan di Lapangan Merah tahun ini, militer Rusia mempertontonkan kekuatannya, termasuk sejumlah peralatan tempur terbaru yang diproduksi.

Peluncuran rudal jelajah antarbenua bertenaga nuklir Rusia terbaru saat uji coba. Presiden Vladimir Putin mengklaim bahwa persenjataan mereka tidak dapat dicegat oleh musuh. (RU-RTR Russian Television via AP)

Mengenai sanksi yang dikenakan oleh Barat pasca-aneksasi Moskow atas Krimea pada 2014, Putin mengatakan, sangat jelas bagi Rusia untuk membela kepentingannya dalam hal ekonomi dan pertahanan, meski tidak dengan cara yang kasar.

Putin berpendapat, sanksi-sanksi tersebut adalah upaya untuk menjegal rusia. "Rusia dianggap sebagai ancaman...sebagai pesaing," kata dia.

Saat ditanya, apakah sanksi berkepanjangan pada Rusia akan memicu Perang Dunia III? Vladimir Putin mengutip apa yang pernah disampaikan ilmuwan ternama Albert Einstein.

"Saya tak tahu senjata apa yang akan digunakan pada Perang Dunia III, namun jika Perang Dunia IV sampai terjadi, manusia akan bertempur dengan menggunakan kayu dan batu," kata dia.

Apa yang disampaikan Einstein menggambarkan kengerian jika Perang Dunia III sampai terjadi di muka Bumi. Jutaan orang akan jadi tumbal, kerusakan sedemikian parah, sehingga manusia kembali ke 'zaman batu'.

Putin menambahkan, kepentingan negara mana pun tidak boleh dilindungi dengan jalan konfrontasi.

"Pemahaman bahwa Perang Dunia III bisa menjadi akhir peradaban harus membuat kita menahan diri dari tindakan mengambil langkah ekstrem di arena internasional yang sangat berbahaya bagi peradaban modern," kata Vladimir Putin.

 

Saksikan video menarik soal Rusia berikut ini:  


Kekuatan Nuklir Rusia yang Mengerikan

Rudal antarbenua Sarmat Rusia terbaru ditunjukkan di lokasi yang tidak diketahui di Rusia. Presiden Vladimir Putin mengumumkan bahwa Rusia telah mengembangkan serangkaian senjata nuklir baru. (RU-RTR Russian Television via AP)

Meski memperingatkan bahaya yang bisa ditimbulkan dari konflik besar global, Rusia di atas kertas punya kemampuan untuk 'menghancurkan dunia'.

Moskow memiliki 7.000 senjata nuklir, yang membuat Rusia menjadi negara dengan persenjataan nuklir paling beragam dan merusak di dunia.

"Putin dapat secara sepihak memutuskan untuk memulai perang yang bisa mengakhiri peradaban," demikian dikutip dari Business Insider.

Dalam pidatonya awak tahun ini, Vladimir Putin membanggakan kemampuan negaranya, yang oleh sebagian pihak dianggap mengonfirmasi keberadaan senjata 'pemicu kiamat' Rusia yang bisa membuat sebagian wilayah dunia tak layak dihuni selama beberapa dekade.

Negara dengan senjata nuklir terbesar

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya