Cegah Pelemparan Batu Terulang, Polisi Jaga Ketat JPO Jalan Tol

Akibat kejadian pelemparan batu di tol, pihak kepolisian Kota Bekasi bakal memperketat pengaman, terlebih di jembatan penyebrangan orang (JPO) lintasan tol.

oleh Arief Aszhari diperbarui 10 Jun 2018, 14:28 WIB
Kerusakan akibat pelemparan batu terhadap bus rombongan umrah calon wali kota Bogor Bima Arya di Tol Jagorawi, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (17/2). Para pelaku merupakan simpatisan salah satu klub sepak bola. (Liputan6.com/HO/Polres Bogor)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang pengemudi minibus, Saeful Mazazi, tewas diduga karena dilempar batu di Tol Cikampek, KM 6.300, Jatiwaringin, Pondok Gede, Kota Bekasi. Akibat kejadian tersebut, pihak kepolisian Kota Bekasi bakal memperketat pengaman, terlebih di jembatan penyeberangan orang (JPO) lintasan tol.

"Penempatan personel di setiap jembatan penyeberangan yang melintas di atas tol. Diharapkan bisa membuat pengendara maupun masyarakat umum bisa lebih tenang menjalani aktivitas mereka," ujar Kapolrestro Bekasi Kota Kombes Pol. Indarto di Bekasi, Jumat, 8 Juni 2018, seperti dilansir News Liputan6.com.

Untuk memberi rasa aman kepada masyarakat, Indarto menambahkan, ke depannya setiap jembatan penyeberangan akan dijaga petugas 24 jam penuh. Mereka akan memakai pakaian preman dengan didampingi petugas dinas terkait.

Peristiwa pelemparan batu yang terjadi di jembatan penyeberangan tol sekitar kawasan Cikunir, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi itu cukup membuat masyarakat resah.

Khususnya, saat memasuki musim mudik Lebaran. Karena tempat kejadian perkara (TKP) di tol arah Cikampek KM 6.300A Kelurahan Jatiwaringin, Kecamatan Pondok Gede itu merupakan koridor lintasan mudik Lebaran.

Indarto menjelaskan, hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pencarian terhadap pelaku pelamparan batu tersebut sekaligus melakukan lidik terhadap perkara itu.

"Belum (pelaku belum tertangkap), kami masih lidik terhadap keterangan dua orang saksi," lanjut Indarto.


Mudik Lebaran, Waspada Terhadap Angin Samping di Tol yang Baru Beroperasi

Memasuki musim mudik Lebaran, masyarakat diimbau agar menggunakan jalur alternatif selain melewati sejumlah tol yang baru diresmikan beberapa waktu lalu. Hal ini mengantisipasi adanya penumpukan di jalan tol.

Lalu, apakah jalan tol baru menjamin keselamatan berkendara bagi pengguna yang melintasinya?

Founder Rifat Drive Labs sekaligus pembalap Rally, Rifat Sungkar,  mengatakan jalan tol baru yang pada  Ramadan tahun ini mulai dibuka untuk umum, memiliki faktor risiko yang membahayakan.

"Saya mengimbau bagi Anda yang melewati jalan tol baru untuk selalu waspada, karena biasanya jalan tol baru itu punya titik-titik rawan yang kita tidak tahu di mana," kata Rifat dalam keterangan resminya, Jumat (8/6/2018).

Biasanya, bahaya yang paling mengancam adalah gejala cross wind atau angin yang bertiup dari samping.

"Kita tidak akan pernah tahu seberapa kencang angin bertiup ke arah Anda. Jadi mohon untuk jaga kecepatan kendaraan Anda dan patuhilah rambu-rambu di tol," tuturnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya