Liputan6.com, Berlin - Keterpurukan tiga dari empat juara bertahan terakhir Piala Dunia menjadi peringatan bagi Timnas Jerman saat berpetualang di Rusia, 14 Juni hingga 15 Juli mendatang.
Jerman berusaha menjadi negara pertama setelah Brasil yang memenangkan Piala Dunia secara beruntun. Mereka akan memulai kampanye melawan Meksiko, Swedia, dan Korea Selatan di Grup F.
Baca Juga
Advertisement
Anak asuh Joachim Low di atas kertas semestinya tidak kesulitan melewati tantangan dan menjadi juara grup.
Namun, muncul skenario lain melihat hasil empat edisi terakhir Piala Dunia. Sebanyak tiga juara bertahan sudah tersisih di grup. Mereka adalah Prancis pada kompetisi tahun 2002, Italia (2010), serta Spanyol (2014).
Hanya satu yang selamat, yakni Brasil (2006). Namun, kinerja Selecao saat itu juga tidak terlalu mengesankan karena cuma melangkah hingga perempat final.
Runner-up Mengesankan?
Ketimbang juara bertahan, justru para runner-up yang tampil mengesankan. Brasil melupakan kegagalan 1998 dengan memenangkan edisi 2002. Sedangkan Jerman (2006) dan Belanda (2014) menduduki peringkat tiga.
Hanya Prancis (2010) yang gagal bicara banyak. Seperti Italia yang mengalahkan mereka di laga puncak 2006, Les Bleus terhenti di fase grup.
Advertisement
Penghalang Jerman
Jika benar mengepak kopor lebih cepat, maka dua tim yang berpotensi menyingkirkan Jerman adalah Meksiko dan Swedia.
Meksiko memiliki rekor bagus dengan selalu menembus 16 besar Piala Dunia pada enam edisi terakhir. Sedangkan Swedia punya potensi mengejutkan setelah menyingkirkan Belanda dan Italia pada perjalanan menuju Rusia.
"Jerman jelas jadi sasaran. Setiap peserta akan coba mengalahkan mereka. Semua harus sempurna jika Jerman mau mempertahankan gelar," kata eks bek Timnas Jerman, Thomas Berthold.