Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan mudik Lebaran jelas beda kondisinya dibanding saat berkendara di dalam kota. Perjalanannya bisa makan waktu 6-7 jam atau bahkan lebih karena jaraknya yang jauh.
Apesnya lagi, mudik makin bikin capek karena tiba-tiba terjebak kemacetan. Entah saat berangkat di dalam kota, atau di tol, pintu keluar tol, rest area, atau lainnya.
Advertisement
Supaya tidak terlalu capek (fatigue) dan stres berat, pengaturan waktu pun dibutuhkan, seperti dijelaskan oleh pegiat keselamatan berkendara Robby Prakoso.
"Kondisi pengemudi kalau dua kali lebih capek daripada biasanya, kita maintain supaya tidak terjadi fatigue," kata dia.
Tiap empat jam, kata dia, pengemudi break dulu selama 20 menit. Waktu empat jam untuk mengemudi dirasa sudah cukup untuk memenuhi waktu perjalanan ataupun maksimal dalam hal fisik pengemudi.
Selanjutnya
Dengan rumus dasar itu, pembagian waktu pun masih bisa disesuaikan. Perhitungan yang sama bisa diperkecil dengan pembagian yang sama sehingga pada intinya pemanfaatan waktu berlaku secara ideal dan kita tidak kelamaan di jalan.
"Lebih ideal lagi, tiap empat jam kan 20 menit. Kalaupun 2 jam sudah fatigue, boleh istirahat 10 menit. Jadi total waktu yang dibutuhkan tetap sama," kata dia.
Sumber: Otosia.com
Advertisement