Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan sistem lawan arus atau contra flow tengah dipersiapkan untuk mengantisipasi kemacetan mengular di jalan tol yang mulai terjadi pada hari-hari awal arus mudik Lebaran 2018.
Salah satu ruas yang membuka kemungkinan untuk diterapkan aturan tersebut ialah Tol Cikampek-Palimanan (Tol Cipali). Kepala Badan Litbang Kementerian Perhubungan, Sugihardjo menuturkan, telah terjadi peningkatan volume lalu lintas sejak 7 Juni 2018, salah satunya di ruas Tol Cikampek.
"Untuk arus mudik sampai kemarin, kami melihat sesuai prediksi terjadi peningkatan arus mudik yang melalui tol Cikampek ke arah Jawa Tengah. Demikian juga yang ke Merak dan ke arah selatan ke Bogor," ucap dia di kantornya, Jakarta, Minggu (10/6/2018).
Baca Juga
Advertisement
Menurut acuan data Kemenhub, telah terjadi peningkatan volume kendaraan sebesar 44,67 persen di Gerbang Tol (GT) Cikarang Utama dari 7-9 Juni 2017 dan 7-9 Juni 2018.
Peningkatan terbesar terjadi pada H-8 yaitu pada 7-8 Juni. Jumlah kendaraan yang melintas di GT Cikarang pada waktu tersebut meningkat, dari 86.325 kendaraan pada 2017 menjadi 146.408 kendaraan pada tahun ini, atau meninggi sebesar 69,6 persen.
Untuk mengantisipasi kemacetan jadi semakin mengular, Sugihardjo menyebutkan, akan memberlakukan sistem contra flow di Tol Cipali sebagai kelanjutan jalur dari GT Cikarang Utama tersebut.
"H-5 masih kita rekap. Tapi fenomenanya, kepadatan meningkat, dan pagi ini semakin meningkat. Mungkin Tol Cipali juga kalau diperlukan akan dibuat contra flow ke arah timur," ujar dia.
Pemudik Pakai Angkutan Umum Naik Hampir 50 Persen
Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mengajak masyarakat untuk beralih mengenakan angkutan umum pada saat mudik Lebaran 2018. Salah satu bentuk promosinya, yakni dengan meminta para peserta mudik bus gratis untuk melakukan swafoto atau selfie.
Itu dimaksudkan agar penggunaan kendaraan pribadi seperti motor yang kerap dipakai oleh satu keluarga untuk mudik bisa berkurang. Sekretaris Jenderal Kemenhub Djoko Sasono menjelaskan, jumlah masyarakat yang sudah menggunakan transportasi umum untuk mudik Lebaran meningkat sekitar 50 persen pada 2018 dibanding 2017.
"Mudik kali ini mengalami peningkatan (pemudik dengan angkutan umum) yang luar biasa, hampir 50 persen. Dari yang tadinya 166 ribu pada 2017 sekarang jadi sekitar 247 ribu," urai dia di Monas, Jakarta, Minggu, 10 Juni 2018.
Dia pun mencermati, keputusan banyak warga tersebut tepat dan cerdas, lantaran mau meninggalkan pemakaian sepeda motor yang dinilainya berisiko untuk perjalanan jauh seperti mudik.
"Berarti kesadaran masyarakat sudah meningkat. Ini merupakan langkah untuk menyelamatkan generasi yang akan datang," ujar dia.
Dengan meningkatnya antusiasme pemudik yang hendak pulang kampung dengan angkutan umum, ia membuka kemungkinan untuk memperbanyak kuota mudik gratis pada saat mudik Lebaran tahun berikutnya.
"InsyaAllah tahun depan jumlah mudik gratis bisa meningkat lagi. Jangan lupa, buat selfie yang banyak saat berada di dalam bus," ujar dia seraya berpromosi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Advertisement