Liputan6.com, Jakarta - Ketua Komando Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengkritik program Revolusi Mental Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang dinilai masih jauh dari cita-cita. Hal tersebut disampaikan dalam orasi politiknya, Sabtu 9 Juni 2018.
Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, menilai kritikan tersebut masih dalam tahap wajar. Dia yakin kritik AHY itu bukan sinyal Demokrat menjauh dari koalisi Jokowi.
Advertisement
"Kritik masih wajar tidak keras, biasa saja. Tidak harus dipahami bahwa sikap itu menjauhkan Demokrat dengan Jokowi tidak juga, saya rasa biasa saja," ujar Ace kepada Merdeka.com, Minggu (10/6/2018).
Dia pun menilai kritikan AHY tersebut sebagai hal yang baik bagi pemerintah. Kritik bernada konstruktif tersebut dianggap bertujuan baik.
"Mengkritisi sesuatu yang baik bahwa pemerintah sekarang masih ada kekurangan ya harus diakui. Namun kan tidak perlu asal kritik tersebut itu konstruktif ya tidak apa," ucap Ace.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Kritik AHY
Sebelumnya, putra sulung Susilo Bambang Yudhoyono itu mengkritisi program Revolusi Mental yang belum dijalankan secara maksimal. Malah, program Infrastuktur yang terus digalakkan selama kepemimpinan Jokowi. Padahal, kata AHY, pembangunan karakter bangsa itu harus terus dilaksanakan.
"Pada awal pemerintahan Presiden Joko Widodo, sebagian besar rakyat, menaruh harapan kepada program, pembangunan manusia Indonesia. Ketika pemerintah saat ini, berhasil membangun ribuan kilometer jalan, ratusan jembatan, dan proyek infrastruktur lainnya, lantas, kita patut bertanya, Apa kabar Revolusi Mental?" ucap AHY dalam pidato.
Reporter: Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka.com
Advertisement