Cetak Sejarah di Timnas Filipina, Thomas Dooley Ingin Latih Singapura

Eks pelatih Timnas Filipina, Thomas Dooley, menyatakan ketertarikan membesut Timnas Singapura.

oleh Aning Jati diperbarui 10 Jun 2018, 18:15 WIB
Pelatih Filipina, Thomas Dooley saat melawan Singapura pada laga AFF Suzuki Cup 2016 di Philippine Sports Stadium, (19/11/2016). (Bola.com/Nicklas Hanoatubun)

Manila - Thomas Dooley, pelatih Timnas Filipina tersukses sepanjang sejarah sepak bola The Azkals, saat ini sedang gerah menanti apakah kontraknya akan diperpanjang Federasi Sepak Bola Filipina (PFF) atau tidak.

Kontrak Thomas Dooley bersama PFF habis pada 31 Maret 2018. Alih-alih melanjutkan kerja sama, PFF melakukan evaluasi dan sedang mencari pelatih baru. Pelatih kelahiran Inggris, Rob Gier, dikabarkan jadi satu di antara kandidat pengganti Dooley.

PFF menginginkan pelatih yang dianggap bisa membawa sepak bola Filipina (Timnas Filipina) ke level yang lebih tinggi. Kendati, Dooley dinilai sudah melakukan pekerjaan itu sejak kedatangannya ke skuat Azkals lebih dari empat tahun lalu.

Sejak itu, ia membawa Timnas Filipina ke ranking FIFA tertinggi sepanjang sejarah sepak bola negara itu (103), melangkah ke semifinal Piala AFF, menang untuk kali pertama dalam putaran kedua kualifikasi Piala Dunia 2018.

Pelatih yang pernah berkiprah di Bundesliga itu mengaku sempat terkejut mendapati dirinya dievaluasi, tak lama setelah ia mengantar The Azkals ke putaran final Piala Asia, juga untuk kali pertama dalam sejarah sepak bola Filipina. 

"Saya terkejut saat menonton televisi, PFF merasa tak yakin dan ingin mengevaluasi semuanya serta menanyai pemain apakah saya pelatih yang tepat untuk membawa tim ke level berikutnya. Mengapa harus mengganti pelatih jika grafik bersama tim naik? Anda melakukan itu hanya jika tim tak sukses," keluhnya.

"Itu sangat mengecewakan, tentu saja. Itu seperti sahabat terbaikmu mencuri sesuatu darimu. Saya tahu, dalam bidang ini segala sesuatu terjadi begitu cepat, tapi saya juga harus membela diri. Ini soal reputasi saya."

"Menurut pendapat saya, mereka tak butuh pelatih baru. Mereka semestinya mendukung pelatih lama. Saya sudah di bidang ini selama 30 tahun dan saya meminta mereka untuk mengikuti rencana dan membantu pelatih apa yang dia butuhkan," kata Dooley.


Mengincar Timnas Singapura

V. Sundramoorthy (pelatih timnas Singapura) dan Thomas Dooley (pelatih timnas Filipina). Kedua pelatih itu tak masalah timnya dianggap underdog di Grup A Piala AFF 2016. (Bola.com/AFF Suzuki Cup)

Jika kursi pelatih kepala Timnas Filipina tak bisa dipertahankannya, Dooley mengaku tertarik menangani Timnas Singapura, yang saat ini juga masih dalam pencarian pelatih kepala baru. Tugas melatih The Lions untuk sementara diemban Fandi Ahmad hingga Piala AFF 2018 tuntas digelar. 

"Saya mencintai Filipina dan saya harap mendapat kesempatan untuk menyelesaikan apa yang saya mulai di sini," ucap Dooley.

"Tapi jika itu tak memungkinkan, saya sangat tertarik dengan posisi melatih Singapura. Saya tahu pemain-pemain mereka dan saya menonton banyak pertandingan mereka. Akan sangat menarik dan menantang bekerja dengan fasilitas stadion yang indah dan dukungan fans yang luar biasa," tutur pelatih 57 tahun itu.

"The Lions itu tim yang menarik, tapi mereka sedang tak menggigit. Jadi, saya ingin berkerja dengan mereka dan menerapkan hal-hal yang benar. Saya yakin saya bisa membuat perbedaan di sana juga," ujarnya.

Di sisi lain, seperti diketahui, Timnas Filipina dan Singapura tergabung di grup sama di Piala AFF 2018. Ada juga Indonesia, Thailand, serta pemenang play-off antara Timor Leste versus Brunei Darussalam yang menghuni Grup B.

Sumber: The Borneo Post/Bola.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya