Liputan6.com, Cikampek - Operasi Ketupat 2018 resmi digelar selama 18 hari terhitung sejak tanggal 7-24 Juni 2018. Pasukan gabungan keamanan baik dari Polri maupun TNI serta unsur Pemda tersebar di sejumlah titik untuk mengamankan kelancaran arus mudik dan balik balik Lebaran 2018.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, dalam operasi Ketupat 2018 , setidaknya ada empat target yang mendapat prioritas .
Advertisement
Hal pertama yang menjadi prioritas mengamankan jalur arus mudik dan balik di seluruh jalur mudik baik di seluruh wilayah sehingga pemudik merasa nyaman dan aman.
"Selama ini sudah cukup banyak perbaikan, khususnya infrastruktur dan dari hasil pengecekan relatif akan lebih baik dari tahun sebelumnya. Tinggal kami kerja keras untuk urai titik macet dan menekan angka kecelakaan," ujar Tito saat berkunjung di Pos Terpadu Cikopo, Minggu (10/06/2018).
Distribusi dan stabilitas harga pangan dan kebutuhan pokok Masyatakat pada Hari Raya Idul Fitri, Polri terus memantau dan mengawal pendistribusian pangan ke pasaran.
Selama sekitar dua bulan terakhir, lebih kurang ada 495 kasus yang berhubungan dengan masalah pangan, dilakukan dalam langkah menjaga distribusi pangan tidak terjadi anomali atau tidak terjadi pelanggaran yang dilakukan mafia atau kartel pangan," tutur Tito.
Selanjutnya, kata Tito, Operasi Ketupat juga bertujuan untuk menekan angka kejahatan konvensional, seperti premanisme, copet, jambret, dan sebagainya. Aparat pun akan lebih meningkatkan keamanan di tempat-tempat publik.
"Pihak kepolisian sebelumnya sudah lakukan operasi cipta kondisi penyakit masyarakat. Ratusan pelaku kejahatan konvensional dan premanisme telah dilakukan tindakan hukum," ucap Tito.
Saksikan tayangan video menarik berikut ini: