Liga 1: Manajemen PSMS Coret 2 Asisten Pelatih

Pelatih PSMS Medan Djadjang Nurdjaman menganggap keputusan itu sebagai intervensi.

oleh Reza Efendi diperbarui 10 Jun 2018, 22:40 WIB
Pemain PSMS Medan menjalani latihan. (Liputan6.com/Reza Efendi)

Liputan6.com, Medan - PSMS Medan melakukan evaluasi jelang berakhirnya paruh pertama Go-Jek Liga 1 bersama Bukalapak. Setelah mendepak legiun asing asal Namibia, Sadney Urikhob, giliran dua asisten pelatih yang dicoret.

Manajemen PSMS Medan memberhentikan M Yusuf Prasetyo dan Suwanda. Mereka mengambil keputusan berdasar evaluasi.

CEO PSMS Doddy Taher mengatakan, pihaknya sudah memberikan kesempatan kepada staf untuk menunjukkan kemampuan. Namun, mereka tidak memberi dampak positif.

"Berdasarkan itu semua, maka kita putus kerja sama dengan mereka. Kami yakin pelatih mengerti keputusan ini," kata Dody, Minggu (10/6/2018).

Dengan pencoretan dua pelatih, kepelatihan PSMS Medan kini dipimpin Djadjang Nurjaman dengan Suharto AD menjadi asisten dan Sahari Gultom menjabat pelatih kiper. Ayam Kinantan selanjutnya mencari pelatih fisik.


Djanur Merasa Intervensi

Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman (kiri). (Liputan6.com/Reza Efendi)

Di tempat terpisah, Djanur menilai keputusan manajemen sebagai bentuk intervensi. Pasalnya, mereka mengambil keputusan tanpa koordinasi.

"Saya melihat ini bentuk intervensi yang ditunjukkan manajemen. Hasil tim merupakan tanggung jawab saya. Wanda dan Yoyok hanya membantu tugas saya," ungkapnya.


Demi PSMS

Meski demikian Djanur enggan memperpanjang polemik. Pelatih berusia 53 tahun yakin semua pihak menginginkan PSMS maju.

"Kita pertanyakan dulu. Kita semua mau PSMS maju. Tapi saya sebagai pelatih kepala harus tahu," Djanur menandaskan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya