Liputan6.com, Jakarta Sebelum mengakhiri hidupnya, jadwal kerja Anthony Bourdain dikabarkan sangat padat dan dia mengalami kelelahan selama beberapa bulan terakhir.
"Jadwal travelingnya sangat melelahkan dan dia sepertinya cukup kewalahan, seperti orang lain," ujar seorang sumber yang bekerja sama dengan Bourdain selama beberapa waktu terakhir pada laman People.
Advertisement
"Dia akan syuting sepenuh hati lalu kembali ke ruanganya untuk menyendiri," lanjut sumber tersebut.
Chef ternama yang mengasuh program Anthony Bourdain: Parts Unknown itu ditemukan tak bernyawa di kamar hotelnya di Prancis, Jumat (8/6) lalu. Jasad Anthony ditemukan oleh sahabatnya, chef Eric Ripert. Mereka memang tengah berada di Prancis untuk studing episode terbaru program yang dibawakan oleh Bourdain itu.
"Aku tak terkejut bila dia seorang pekerja keras, tapi kali ini seolah dia mencurahkan segalanya pada pekerjaannya dan tak menyisakan apa pun untuk diri sendiri setelahnya," ungkap sumber tersebut.
"Dia selalu sangat, sangat lelah. Dia memaksa dirinya sangat keras. Kebanyakan produser dan kru tidak bekerja pada setiap episode, itu berlebihan jika kau punya keluarga. Tapi itu bukanlah pilihan bagi Tony," lanjut sumber tersebut mengenai kebiasaan kerja Anthony Bourdain, melansir laman Pagesix, Minggu (10/6/2018).
Saksikan juga video berikut ini:
Tak menunjukkan tanda depresi
Menurut sumber tersebut, juga tak ada tanda-tanda depresi yang ditunjukkan Anthony Bourdain.
"Kami tak pernah menemukan tanda depresi atau gangguan mental. Dia memang bukan orang yang ceria atau hangat di balik kamera, tapi dia juga tak pernah kasar atau tidak sopan. Dia benar-benar kelelahan," lanjut sumber tersebut.
Anthony Bourdain menghabiskan sekitar 250 hari dalam setahun untuk bepergian ke berbagai kota mencari menu makanan asli serta penduduk setempat yang memasaknya. Setelah bepergian untuk syuting, Anthony akan pulang untuk menghabiskan waktu bersama putrinya, Ariana, yang baru berusia 11 tahun.
Dalam sebuah wawancara dengan majalah People, Anthony Bourdain mengatakan tak berencana untuk pensiun.
"Aku menyerah. Aku pernah mencoba. Tapi kurasa aku terlalu nervous, neurotik. Aku mungkin akan mempunyai jawaban berbeda beberapa tahun lalu. Aku mungkin membayangkan akan bahagia bila bisa bersantai di hammock dan berkebun. Tapi, tidak, aku cukup yakin, aku tak bisa seperti itu," tutup Anthony.
Advertisement
