Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin menilai perlu mencari sosok lain pengganti Yudi Latif sebagai Kepala Badan Pembina Ideologi Pancasila atau BPIP. Dia menilai sosok Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah, Dahnil Anzar Simanjuntak cocok menggantikan Yudi Latif.
"Ketua umum Pemuda Muhammadiyah layak itu," kata Cak Imin di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Minggu (10/6/2018).
Advertisement
Dia menilai sosok Dahnil bisa menggantikan Yudi Latif yang merupakan aktivis dan cendekiawan muda. Dia menilai Dahnil bisa jadi penggerak masyarakat.
"Memang harusnya kombinasi pemikir dan aktivis yang tahu lapangan yang pernah jadi penggerak yang aktif di masyarakat tapi juga punya pemikiran," kata Cak Imin.
Cak Imin juga menyayangkan langkah Yudi Latif mengundurkan diri dari Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP). Dia meminta Yudi Latif menjelaskan alasan sikapnya itu.
"Saya ikut prihatin. Yudi latif orang kredibel, punya kemampuan, Yudi Latif siap. Tiba-tiba mundur. Supaya enggak ada spekulasi tolong jelaskan apa sebab-sebabnya," kata Cak Imin.
Penjelasan itu penting disampaikan demi kebaikan lembaga tersebut. Ke depannya, para penerus Yudi Latif dapat memperbaiki kekurangan dalam BPIP.
"Supaya diperbaiki supaya ada perbaikan di sana sini," papar Cak Imin.
Yudi Latif Mundur
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudi Latif mengundurkan diri dari jabatannya, Jumat 8 Juni 2018. Pengunduran diri itu disampaikan Yudi Latif tepat setahun dirinya menjabat sebagai kepala BPIP.
"Selama setahun itu, terlalu sedikit yang telah kami kerjakan untuk persoalan yang teramat besar," kata Yudi Latif yang mengumumkan pengunduran dirinya lewat akun Facebooknya, Yudi Latif Dua seperti dikutip merdeka.com, Jumat (8/6).
Dalam tulisannya, Yudi sedikit menyinggung anggaran di BPIP yang sebelumnya bernama Unit Kerja Presiden-Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Menurut Yudi, sejak dilantik pada 7 Juni 2017, lembaga penyemai Pancasila ini baru menggunakan anggaran negara untuk program sekitar Rp 7 miliar.
Reporter: Intan Umbari Prihatin
Saksikan tayangan video menarik berikut ini:
Advertisement