Mudik, Perjuangan Menuju Kampung Halaman

Perjuangan panjang untuk pulang kampung tidak hanya dirasakan pemudik yang menggunakan mobil atau bus. Penumpang kereta api pun demikian.

oleh Yandhi DeslatamaRita AyuningtyasAdy AnugrahadiAbramenaLizsa Egeham diperbarui 11 Jun 2018, 00:01 WIB
Ilustrasi kemacetan di Tol Palimanan, Cirebon, Jawa Barat. (Liputan6.com/Gempur M Surya)

Liputan6.com, Jakarta - Jam menunjukkan pukul 14.00 WIB, Minggu 10 Juni 2018 ketika sejumlah jalur mudik dari Ibu Kota ke sejumlah daerah di Pulau Jawa mulai padat. Arus lalu lintas di sejumlah jalan bahkan sudah merayap.

Mudik, memang tidak semudah yang dibayangkan. Kesiapan mental, fisik, dan materiil diperlukan pada musim ini.

Selama perjalanan menuju kampung halaman, bisa saja pemudik terjebak macet selama berjam-jam.

Seperti yang terjadi di Brebes Exit pada 2016 lalu. Jalur baru itu dapat memangkas waktu tempuh selama tiga jam.

Tak heran, jika jalur ini diserbu pemudik hingga menimbulkan kemacetan sepanjang 18 km. Butuh waktu lebih dari 20 jam untuk mengurai kemacetan itu.

Ada pemudik bahkan meninggal dunia karena kelelahan dan keracunan gas CO2 dari kendaraan bermotor.

Namun, demi keluarga, ritual mudik tetap berulang setiap tahun. Meski harus terjebak kemacetan, seperti yang terjadi di Tol fungsional Salatiga-Kertosono.

"14.02 Wib Kepadatan kendaraan di jalan Tol Fungsional Salatiga - Kertosono," tulis NTMC Polri di akun Twitternya @NTMCLantasPolri, seperti dikutip Liputan6.com.

Kendaraan pemudik antre menuju Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/6) dini hari. Pada H-5 Lebaran arus mudik di ruas Tol Jakarta-Cikampek mulai mengalami kepadatan. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Kepadatan arus mudik juga terjadi di Tol Palimanan. Tepatnya di kilometer 194. Kepadatan ini disebabkan oleh volume kendaraan yang membludak di jalur bebas hambatan tersebut.

Arus lalu lintas yang tersendat juga terjadi di tikungan Gedung Getah, Belik, Pemalang, Jawa Tengah. Namun, kepadatan di jalur mudik itu tidak disebabkan oleh membludaknya volume kendaraan, melainkan karena terjadi kecelakaan.

Tiga orang luka-luka dalam peristiwa tersebut.

Kepadatan kendaraan yang menuju Gerbang Tol Cikarang Utama di Bekasi, Jawa Barat, Minggu (10/6) dini hari. Lima hari jelang Lebaran, kepadatan terpantau didominasi oleh kendaraan pribadi dan bus angkutan penumpang. (Liputan6.com/Arya Manggala)

Perjuangan panjang untuk pulang kampung tidak hanya dirasakan pemudik yang menggunakan mobil atau bus. Penumpang kereta api pun demikian.

Mereka tidak sabar ingin kembali ke kampung halaman dan bertemu dengan sanak saudara. Alhasil, banyak penumpang yang datang lebih cepat dari waktu keberangkatan, seperti yang terlihat di Stasiun Gambir.

Padahal, pintu boarding baru dibuka satu jam sebelum waktu keberangkatan.

Karena tak bisa masuk ke ruang tunggu keberangkatan, pemudik ini akhirnya hanya bisa menunggu di pintu-pintu masuk.

Suasana di Stasiun Gambir, Minggu (10/6/2018). (Liputan6.com/Ady Anugrahadi)

Bangku yang hanya berjumlah puluhan di Pintu Utara Stasiun Gambir otomatis tak mampu menampung pemudik.

Alhasil, mereka duduk di ubin sembari menunggu jadwal keberangkatan kereta mudik. Sebagian bersila, memangku barang bawaan, atau bermain handphone.

Kepala Stasiun Besar Gambir, Jakarta Pusat, Rizki Afrida membenarkan banyak penumpang yang datang lebih awal dari jadwal keberangkatan. 

Menurut dia, itu merupakan kemauan dari penumpang sendiri.

"Tadi saya tanya berangkat ada yang masih 5 jam lagi. Yang seharusnya bisa istirahat dulu di rumah. Tapi mereka sudah di stasiun," ungkap Rizki, di Stasiun Gambir, Jakarta, Minggu.

Mau tak mau, lanjut dia, hal tersebut membuat area stasiun padat.

Dia mengatakan, sebenarnya, ada larangan untuk duduk di ubin stasiun. Namun, dalam momen mudik Ramadan dan Lebaran ini, pihaknya menoleransi hal itu.

Antrean calon penumpang tampak memadati terminal 1B di Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten, Jakarta (9/6). H-6 jelang lebaran, pada rekap penumpang kemarin, 8 Juni 2018, baik kedatangan dan keberangkatan mencapai 206.335.(Liputan6.com/Faizal Fanani)

Kesibukan pun terlihat di Bandara Soekarno Hatta (Soetta), Tangerang, Banten pada Minggu pagi. Bandara internasional ini dibanjiri ribuan calon penumpang yang akan mudik ke sejumlah daerah.

Kepadatan calon penumpang pesawat terlihat di Terminal Domestik 1 C. Jumlah penumpang yang akan berangkat mencapai 204 ribu penumpang. Mayoritas calon penumpang akan mudik ke Surabaya, Denpasar, Padang, Makasar, dan Kualanamu.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Pemudik di Pelabuhan

Kendaraan Mulai padat, Puncak Arus Mudik di Tol Merak Diprediksi H-3 Lebaran. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Sebanyak 114.424 pemudik telah menyeberang dari Pelabuhan Merak, Banten, ke Bakauheni, Lampung, Sumatera. Jumlah pemudik yang menyeberang ke Pulau Sumatera ini tercatat sejak Sabtu 9 Juni hingga Minggu (10/2018).

Sementara, kendaraan roda dua yang menyeberang berjumlah 8.639 unit, sedangkan total kendaraan roda empat sebanyak 13.079 buah, bus 557 unit, dan tuck 1.664 buah.

Mengantisipasi lonjakan pemudik pada H-5 hingga H-2 di Pelabuhan Merak, ASDP Indonesia Ferry akan mengoperasikan kapal besar untuk mengangkut pemudik.

"Pada H-5, kita akan menggunakan kapal kapasitas besar hingga H-2. Pada H-1 jumlah penumpang cenderung berkurang," kata GM PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Merak, Fahmi Alweni, Minggu (10/06/2018).

Kendaraan Mulai padat, Puncak Arus Mudik di Tol Merak Diprediksi H-3 Lebaran. (Liputan6.com/Yandhi Deslatama)

Selain untuk mengangkut kendaraan agar tidak terjadi kemacetan panjang, pengoperasian kapal besar dimaksudkan untuk mengangkut penumpang pejalan kaki yang terus meningkat di Pelabuhan Merak.

Setidaknya, sejak kemarin hingga hari ini, sudah 17.080 pemudik pejalan kaki yang menyeberang ke Pulau Sumatera.

"Kita mengoperasikan 36 kapal. Jumlah itu sudah maksimal," Fahmi menjelaskan.

Berdasarkan data PT ASDP Ferry Indoensia Cabang Merak, jumlah pemudik yang telah disebrangkan sejak Kamis, 07 Juni 2018 hingga Minggu, 10 Juni 2018, berjumlah 385.078 untuk penumpang, 21.593 unit roda dua, dan 69.339 kendaraan roda empat, bus hingga truk.


Lebih Baik dari Sebelumnya

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama sejumlah pejabat negara mengunjungi Pos Polisi Cikopo, Minggu (10/6/2018). (Liputan6.com/Abramena)

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama sejumlah pejabat negara mengunjungi Pos Polisi Cikopo, Minggu (10/6/2018) untuk meninjau kesiapan dan pengamanan jalur mudik.

Kapolri beserta rombongan langsung melakukan rapat terbatas, guna membahas situasi dan keamanan arus mudik dan arus balik Lebaran 2018.

Usai melakukan rapat terbatas, Kapolri mengatakan, pelaksanaan mudik Lebaran 2018 lebih baik dari tahun sebelumnya, sehingga dapat memberikan rasa aman dan nyaman bagi para pemudik.

"Arus mudik pada H-6 tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," kata Kapolri.

Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian bersama sejumlah pejabat negara melakukan rapat terbatas di Pos Polisi Cikopo, Minggu (10/6/2018). (Liputan6.com/Abramena)

Dia juga menuturkan, seluruh jalur mudik baik tol maupun non-tol aman dilalui pemudik yang akan pulang kampung dengan kendaraan pribadi maupun roda dua.

Setelah itu, dia bersama rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gerbang Tol Kertasari dengan menggunakan helikopter. Mereka akan mengakhiri kunjungannya di pos pengamanan rest area Ngawi, di Jawa Timur.

Rombongan pejabat negara yang ikut bersama Kapolri adalah Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Menkes Nila F Moeloek, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, hingga Ketua DPR Bambang Soesatyo.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya