Ini Dampak Makan Berlebihan Saat Buka Puasa Bersama

Selama Ramadan, banyak orang yang tidurnya tidak teratur pada siang hari karena mereka tetap terjaga larut malam untuk melakukan ibadah dan bersosialisasi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 11 Jun 2018, 03:30 WIB
Makan berlebihan selama Ramadan, terutama saat buka puasa bersama atau bukber berdampak negatif terhadap kualitas tidur. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Makan berlebihan selama Ramadan, terutama saat buka puasa bersama atau bukber berdampak negatif terhadap kualitas tidur, yang menyebabkan gangguan tidur. Makanan yang dikonsumsi selama Ramadan sering kali besar dan mengandung makanan yang digoreng dan bergula.

"Seringkali bukber berubah bak perayaan. Buka puasa jadi semacam pesta. Makanlah dengan bijaksana dan hindari porsi besar dan berlebihan. Ini penting demi memastikan kualitas tidur yang baik," kata Ahli Gangguan Tidur, Aisha Hussain Al Adab dari Hamad Medical Corporation (HMC).

Selama Ramadan, banyak orang yang tidurnya tidak teratur pada siang hari karena mereka tetap terjaga larut malam untuk melakukan ibadah dan bersosialisasi. Untuk itu, menetapkan dan mempertahankan pola makan dan tidur teratur sepanjang bulan Ramadan itu penting.

"Individu yang punya riwayat pola tidur yang buruk paling berisiko mengalami insomnia dan gangguan tidur setelah Ramadan. Oleh karena itu, Anda perlu bangun pola tidur dan makan teratur selama Ramadan," lanjut Al Adab, dikutip dari The Peninsula Qatar, Senin (11/6/2018). 

 

Saksikan juga video berikut ini:

 


Sesuaikan waktu tidur

Ilustrasi waktu tidur (iStockphoto)

Sesuaikan waktu tidur dan bangun

Al Adab menambahkan, saat minggu terakhir Ramadan dekat sebaiknya secara bertahap menyesuaikan waktu bangun dan tidur selama beberapa hari. Cara ini akan membantu jam biologis tubuh untuk kembali sinkronisasi.

Ramadan bisa menjadi waktu yang menantang bagi banyak orang karena pola tidur dan makan berubah.

"Pergeseran pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi juga benar-benar dapat memengaruhi jam biologis tubuh. Makanya, kita lebih sulit untuk tidur selama waktu-waktu tertentu. Rasa lelah bisa dialami pada hari-hari lain," lanjut Al Adab.

Ketika orang mengubah pola tidur, mereka mengalami rasa kantuk, sakit kepala, dan perubahan suasana hati.

Atur pola tidur

Untuk mengatur pola tidur, Al Adab merekomendasikan Anda membaca atau mendengarkan Al-Qur'an, mandi air hangat, atau berlatih peregangan yoga yang lembut.

Hindari menggunakan perangkat elektronik, seperti ponsel dan tablet di tempat tidur, dan matikan perangkat itu setidaknya 30 menit sebelum tidur.

Anda juga harus mempertahankan suhu di kamar tidur tetap sejuk. Semakin Anda stres dan khawatir tentang jam tidur terbaik, maka semakin sulit bagi tubuh untuk rileks dan tidur nyenyak.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya