Liputan6.com, Jakarta Pemerintah telah menargetkan Indonesia masuk dalam jajaran 10 negara dengan perekonomian terbesar di dunia tahun 2030. Hal ini sesuai dengan salah satu aspirasi nasional yang terdapat pada peta jalan Making Indonesia 4.0.
“Pada 4 April lalu, Bapak Presiden Joko Widodo telah me-launching roadmap tersebut. Ini sekaligus menjadi agenda nasional yang perlu dijalankan secara bersinergi,” tutur Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto di Jakarta, Senin (11/6/2018).
Advertisement
Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga, pemerintah daerah, serta pelaku industri untuk melaksanakan bersama program strategis ini sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.
Adapun lima teknologi utama yang menopang implementasi industri 4.0, yaitu Internet of Things, Artificial Intelligence, Human–Machine Interface, teknologi robotik dan sensor, serta teknologi 3D Printing.
“Penguasaan teknologi menjadi kunci penentu daya saing di revolusi industri ini," tegasnya.
Airlangga menambahkan revolusi industri 4.0 akan merombak alur produksi industri yang selama ini masih konvensional agar menciptakan produktivitas dan kualitas secara efisien.
“Dalam konsepsinya, kami akan merevitalisasi industri manufaktur nasional dan menjadi ekonomi berbasis manufaktur yang memberikan nilai tambah tinggi,” kata dia.
Oleh karena itu, ia optimis bahwa implementasi industri 4.0 di Indonesia dapat membawa pertumbuhan ekonomi nasional secara inklusif yakni melibatkan seluruh lapisan masyarakat.
“Di samping itu, sesuai aspirasi Making Indonesia 4.0, kita akan mengembalikan kontribusi nilai ekspor sebesar 10 persen dari PDB nasional. Selain itu, mewujudkan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 10 juta orang pada tahun 2030," ujarnya.
Langkah Prioritas
Guna mempercepat pemanfaatan teknologi tersebut, Kemenperin telah menetapkan lima sektor industri yang akan menjadi pionir implementasi industri 4.0 di Tanah Air.
Lima sektor manufaktur tersebut antara lain industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, kimia, serta elektronik.
“Selama ini, dari 5 sektor industri itu mampu memberikan kontribusi sebesar 60 persen untuk PDB, 65 persen terhadap total ekspor, dan 60 persen tenaga kerja industri ada di lima sektor tersebut,” tandas dia.
Baca Juga
Advertisement